Militer Israel mengakui telah keliru menembak 3 warganya sendiri yang menjadi sandera Hamas. Ketiga warga tersebut tewas. Atas kejadian ini, militer Israel mengungkapkan penyesalan mendalam.
Dikutip detikcom dari Kantor Berita AFP, Sabtu (16/12/2023), pasukan Israel mengaku keliru mengidentifikasi ketiga warga tersebut sebagai ancaman.
"Selama pertempuran di Shejaiya (wilayah medan pertempuran di Kota Gaza), IDF (tentara) secara keliru mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman. Akibatnya, pasukan menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh," ungkap perwakilan militer Israel dilansir Kantor Berita AFP.
Ketiga warga yang menjadi sandera Hamas tersebut yakni Yotam Haim dan Alon Shamriz dari Kibbutz Kfar Aza, serta Samer El-Talalq dari Kibbutz Nir Am.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengungkapkan bahwa kemungkinan ketiga orang itu telah ditinggalkan atau melarikan diri dari kelompok yang menyandera mereka. Hagari menegaskan, pihak militer bertanggung jawab atas semua yang terjadi.
"Kami yakin ketiga warga Israel itu melarikan diri atau ditinggalkan oleh teroris yang menyandera mereka. Kami masih belum mengetahui rinciannya," ujarnya.
Atas insiden ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun turun mengungkapkan penyesalan dan dukacita.
"Ini adalah tragedi yang tak tertahankan. Seluruh Negara Israel berduka malam ini. Hati saya tertuju kepada keluarga yang berduka di masa sulit mereka," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
(des/des)