Massa Desak Pemprov Sumsel Tutup Poltekpar Buntut Video Dugem di Kampus

Sumatera Selatan

Massa Desak Pemprov Sumsel Tutup Poltekpar Buntut Video Dugem di Kampus

Reiza Pahlevi, Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Kamis, 14 Des 2023 15:00 WIB
Pendemo berjoget di halaman Kantor Gubernur Sumsel menyindir video viral DJ Sinta saat diundang Poltekpar.
Massa menggeruduk kantor Gubernur Sumsel menuntut penutupan kampus Poltekpar Palembang (Foto: Reiza Pahlevi)
Palembang -

Puluhan masyarakat dari Komite Peduli Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (KPPSS) menggeruduk Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (14/12/2023). Massa mendesak Pemprov Sumsel menutup kampus Poltekpar Palembang buntut video dugem di kampus.

Berdasarkan pantauan detikSumbagsel, mereka datang dengan membawa pengeras suara. Seperti sedang dugem, massa pun menyalakan musik remix dengan suara yang cukup keras. Aksi tersebut dilakukan sebagai sindiran atas video viral dari DJ Sinta Mispan dalam kegiatan Function di Poltekpar Palembang pada 29 November 2023 lalu.

Koordinator lapangan massa KPPSS, Nopri mengatakan, kedatangan mereka menuntut Poltekpar Palembang ditutup. Dia menganggap kegiatan dugem di Poltekpar tidak mencerminkan sebuah lembaga pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedatangan kami ke Kantor Gubernur untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa, sudah jelas bahwa ada peraturan Polda Sumsel jika musik seperti video viral dari DJ itu dilarang. Tapi, itu justru dilakukan di kampus," ujar Nopri.

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di Poltekpar tidak sehat rohani. Sebab, dugem merupakan kegiatan yang identik dengan kesan negatif. Apalagi, dalam video yang beredar terdapat minum-minuman yang diduga jenis alkohol.

ADVERTISEMENT

"Melihat dari video viral itu, jelas tidak sehat rohani. Bahkan ada minuman keras, itu bukan teh tapi minuman memabukkan," katanya.

"Kami juga meminta Pj Gubernur memberi evaluasi terhadap kampus di Sumsel, terkhusus mahasiswa agar sebelum mereka wisuda dilakukan tes urine," tukasnya.

Perwakilan massa lainnya, Yan Coga meminta ihak terkait untuk melakukan evaluasi kepada Rektor Poltekpar serta ketua program studi (Kaprodi) atas terjadinya peristiwa itu.

"Pokoknya (Poltekpar) harus ditutup. Evaluasi rektor dan kaprodinya," kata koordinator aksi Yan Coga

Dia menegaskan, jika tuntutannya dalam satu minggu tidak dihiraukan, maka pihaknya akan melakukan penyegelan semua gerbang Poltekpar.

"Kalau dalam waktu seminggu tidak ditutup, kami segel semua gerbang (Poltekpar)," tegasnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa sebuah video memperlihatkan sejumlah mahasiswa diduga sedang dugem seperti di diskotek viral di media sosial. Kegiatan itu dilakukan di Kampus Poltekpar Palembang.

Diketahui, pengunggah video tersebut adalah Sinta yang merupakan seorang Disc Jockey (DJ) sebagai pengisi acara. Unggahan tersebut sudah diklarifikasi sebagai video yang sudah disunting dengan musik remix olehnya.

Direktur Poltekpar Palembang Anwari Masatip sudah turun tangan dan menggelar konferensi pers pada Rabu (6/12/2023). Sinta pun sudah meminta maaf atas kekacauan yang diakibatkan hasil editannya tersebut.

"Kami minta maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial. Namun, hal tersebut tidak seperti yang dinarasikan. Pengunggah video juga bukan mahasiswi Poltekpar, melainkan pelaku seni, DJ yang kita diundang," katanya saat press conference, Rabu (6/12//2023) lalu.

Pihak Poltekpar juga telah mengklarifikasi jika minuman diduga beralkohol itu merupakan mocktail, bukan cocktail yang mengandung alkohol.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads