Masalah stunting masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Palembang. Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengklaim di akhir tahun ini sudah ada penurunan jumlah anak penderita gizi buruk.
"Alhamdulillah angka stunting di Palembang semakin hari semakin turun dan di akhir tahun ini angka stunting di Palembang turun menjadi 467 dari sebelumnya 484. Ini merupakan capaian yang baik," katanya kepada detikSumbagsel, Selasa (12/12/2023).
Ratu Dewa menjelaskan, penurunan angka stunting di tahun 2023 bisa tercapai berkat kerja sama lintas sektor. Sehingga, dia meminta seluruh OPD untuk bisa gotong-royong mengatasi masalah stunting ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk membuat Kota Palembang bebas stunting harus bersama dan gotong royong antar stakeholder yang terkait agar permasalahan stunting segera tuntas di Palembang," jelasnya.
Ratu Dewa menjelaskan, dari seluruh Kecamatan di Palembang, Kecamatan Seberang Ulu 1 tercatat sebagai wilayah dengan kasus stunting tertinggi. Sementara untuk wilayah dengan kasus stunting terendah yakni Kecamatan Alang-alang Lebar.
"Di Kecamatan Seberang Ulu 1 kasus stunting anak tertinggi sebanyak 33 kasus dan terendah ada di Kecamatan Alang-alang Lebar di bawah 10 kasus," katanya.
Selain itu juga, dia menyebut bahwa permasalahan stunting tak hanya melibatkan unsur pemerintah saja, melainkan juga pihak swasta. Mulai dari perbankan sampai perusahaan-perusahaan besar di Palembang.
"Intinya perlu kerja sama dan gotong royong dari seluruh semua pihak untuk menuntaskan permasalahan stunting di Palembang," katanya.
Masalah tersebut tidak sebatas anak yang tidak cukup gizi, melainkan kepada calon ibu yang akan melakukan pernikahan harus disiapkan. Mulai dari mental serta memperhatikan gizi mereka dalam program pasca pernikahan menuju kehamilan.
(dai/des)