"Vaksin untuk keperluan Covid-19 belum kita ajukan, tapi untuk kebutuhan haji baru akan kita ajukan. Kita masih menunggu jumlah kebutuhannya, baru beberapa daerah yang mengirim datanya," ujar Kepala Dinkes Sumsel, Trisnawarman kepada detikSumbagsel, Senin (11/12/2023).
Saat ini, pihaknya masih melihat situasi perkembangan kasus Covid-19. Bisa saja, permintaan vaksin kepada masyarakat ditambah dari jumlah kebutuhan vaksinasi haji.
"Setelah 17 kabupaten/kota mengirimkan kebutuhan vaksinnya untuk mereka yang akan berhaji, baru kita buat pengajuan ke Kemenkes. Mudah-mudahan pekan depan sudah ada datanya dan langsung kita ajukan dan Januari sudah masuk. Untuk kebutuhan vaksin kepada masyarakat, kita masih akan melihat perkembangannya. Bisa saja sekaligus kita minta ke pusat," jelasnya.
Untuk vaksin haji itu, lanjutnya, menyesuaikan dengan peraturan yang ada di Arab Saudi. Katanya, mereka yang berhaji harus mendapatkan vaksin booster sebagai syarat.
"Kita masih menunggu data berapa jumlah calon jemaah haji yang belum vaksin booster, jika sudah di booster, tidak lagi diajukan. Sampai saat ini kita belum tahu berapa jumlahnya," jelasnya.
Untuk saat ini, kondisi Covid-19 di Sumsel masih relatif aman. Belum ada kasus positif. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kalau sakit sebaiknya pakai masker, kemudian makan-makanan bergizi untuk meningkatkan imun dan tetap menjalankan Prokes. Sampai saat ini di Sumsel belum ada kasus baru Covid-19, mudah-mudahan tidak ada," katanya.
Untuk vaksin saat program vaksinasi di masa pandemi lalu, ia menyebut sudah habis. Hanya ada beberapa vaksin kadaluarsa yang tersisa, namun dikembalikan ke Kemenkes.
"Tidak banyak yang expired, saya lupa berapa jumlahnya tapi tidak banyak," kata dia
(dai/dai)