Pemilik potongan payudara dibuang di rawa-rawa Romokalisari, Benowo, Surabaya akhirnya terungkap. Potongan payudara itu milik wanita yang baru selesai operasi kanker.
Dilansir detikJatim, potongan payudara itu ditemukan sekelompok anak yang sedang mencari ikan di rawa-rawa yang sedang surut pada Kamis (7/12) siang. Saat ditemukan, potongan payudara terbungkus plastik itu berada di dalam tas kain bersama sebuah batu paving, yang diduga berfungsi sebagai pemberat agar tas kain itu tidak muncul ke permukaan.
Tak hanya itu, dalam plastik pembungkus potongan payudara tersebut, terdapat stiker bertuliskan nama seseorang. Ini menjadi petunjuk penting polisi dalam menyelidiki temuan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Identitas Pemilik Payudara
Potongan payudara itu diyakini merupakan milik MLA, seorang wanita asal Kecamatan Bajawa Utara, Ngada, Nusa Tenggar Timur (NTT).
Polisi telah menemukan keberadaan wanita yang nama lengkapnya beserta tanggal lahirnya tertera pada stiker yang masih menempel di plastik pembungkus organ tersebut.
Kapolsek Benowo AKP Nurdianto mengatakan bahwa MLA saat ini tinggal di kawasan Manukan, Surabaya. Anggotanya sudah mendatangi tempat tinggal MLA dan menggali keterangan berkaitan temuan payudara itu dari yang bersangkutan.
Korban Kanker Payudara
Kepada polisi, MLA mengaku bahwa dirinya baru saja melakukan operasi pengangkatan payudara akibat kanker pada awal bulan ini di Rumah Sakit Muji Rahayu Manukan.
Namun, polisi tidak begitu saja percaya pengakuan MLA. Polisi akan memanggil perwakilan rumah sakit untuk mengkonfirmasi keterangan MLA.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, benar milik MLA. Infonya habis operasi kanker payudara di Rumah Sakit Muji Rahayu. Tapi ini masih kami dalami lagi," kata Nurdianto, Sabtu (9/12/2023).
Seperti apa motif potongan payudara itu dibuang, simak halaman selanjutnya...
Motif Dibuang ke Rawa-rawa
Sumber detikJatim di internal kepolisian menyebutkan bahwa potongan organ itu sengaja dibuang ke rawa-rawa Romokalisari Surabaya atas dasar keyakinan atas kepercayaan tertentu.
Keluarga MLA memilih menghanyutkan potongan payudara itu ke rawa-rawa karena kepercayaan adat. Mereka yakin jika organ itu dibuang ke aliran air, apakah di laut atau di sungai, penyakitnya akan turut hanyut dan hilang.
"Tapi karena bingung di laut mana, akhirnya pilih dibuang di rawa-rawa itu," kata sumber internal kepolisian itu kepada detikJatim.
Meski begitu, polisi belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai motif pembuangan potongan organ itu ke rawa-rawa Romokalisari. AKP Nurdianto selaku Kapolsek Benowo masih perlu mendalami sejumlah keterangan.
"Kami masih belum bisa memastikan itu (alasan dibuang di rawa-rawa), karena ini yang masih proses penyelidikan. Kami masih mengumpulkan keterangan dari keluarga dan pihak rumah sakit," kata Nurdianto.