Sebanyak 200 karyawan Teman Bus dirumahkan. Hal itu terjadi karena tidak adanya biaya operasional sejak tiga bulan terakhir.
Diketahui, Teman Bus dikelola perusahaan Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), yakni PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ). Teman Bus yang melayani rute Alang-alang Lebar (AAL)-Dempo, AAL-Talang Jambe, Sako-Palembang Icon, Palembang Icon-Pusri setop beroperasi sejak Selasa (5/12/2023) sampai waktu yang belum dapat dipastikan.
Direktur PT Trans Musi Palembang Jaya sebagai pengelola Teman Bus, Anthony Rais mengatakan, berhentinya operasional Teman Bus karena tidak ada biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sekarang sebanyak 200 karyawan di Teman Bus kita rumahkan sementara (bukan PHK)," ujarnya Jumat (8/12/2023).
Layanan angkutan massal yang biaya operasionalnya ditanggung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu berhenti karena ketidakmampuan membayar biaya operasional selama tiga bulan terakhir.
"Operasional Teman Bus berhenti sementara sedang proses pembayaran di Kementerian. Karena biaya operasional Teman Bus ini ditanggung oleh Kementerian Perhubungan. Total tagihan dari sejak September, sebesar Rp 6 miliar. Di mana biasanya pembayaran dilakukan setiap bulan," ungkap Anthony.
"Kemenhub kekurangan anggaran untuk membayar biaya operasional. Biasanya tiap bulan, tapi kemarin itu ada kekurangan anggaran dari Rp 650 miliar jadi Rp 550 miliar," lanjutnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa menanggapi terkait Teman Bus Ini ada kaitannya dengan Kemenhub. Dirinya pun akan berangkat ke Jakarta untuk menanyakan hal tersebut.
"Hari ini akan berangkat ke Jakarta terkait Teman Bus yang dikelola Kementerian Perhubungan yang di bawah anak perusahaan SP2J, yakni TMPJ," katanya.
Sedangkan untuk pembayaran Feeder LRT Musi Emas yang subsidinya ditanggung Pemkot Palembang ini juga sedang dirapatkan.
"Saya sudah rapatkan dan nanti akan ditindaklanjuti ada beberapa administrasi yang perlu kita tertibkan karena ada review audit bisa clear dan ini harus ditaati semuanya," ujarnya.
Terkait dengan permasalahan ini, kata dia, akan mengumpulkan seluruh stakeholder. Bukan itu saja, Ratu Dewa juga mengaku akan berkoordinasi dengan kementerian.
"Saya rapatkan dan saya minta dibayarkan. Saya juga sudah koordinasi dengan kementerian supaya ini cepat ada progres pembayarannya," pungkasnya.