Sebanyak 62 sopir Feeder LRT Musi Emas yang sempat mogok beroperasi kini sudah kembali bekerja. Mereka kembali mengangkut penumpang meski gaji di bulan Oktober dan November belum dibayar.
"Ya mulai hari ini para sopir Feeder LRT kembali beroperasi (kerja) lagi. Walaupun gaji 62 para sopir belum dibayar, namun mereka masih semangat kerja dan yang mereka harapkan Pemkot Palembang segera membayar tagihan agar mereka bisa gajian," kata Kepala bagian operasional Feeder LRT Musi Emas, Fajar kepada detikSumbagsel, Kamis (6/12/2023).
Fajar mengungkapkan Feeder LRT kembali beroperasi untuk para penumpang setia yang terlantar sejak sopir Feeder LRT mogok kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasihan juga masyarakat yang biasa menikmati Feeder LRT namun karena ada masalah gaji masyarakat kesulitan saat tak adanya Feeder LRT. Kita masih memikirkan masyarakat," katanya.
Fajar menyebut, Pemkot Palembang masih memiliki tunggakan sebesar Rp 1,8 miliar kepada para pengemudi sejak bulan Oktober dan November. Fajar berharap agar Pemkot Palembang segera melunasi pembayaran agar pengemudi semangat bekerja.
"Saya berharap dalam waktu dekat ini Pemkot Palembang segera melakukan pelunasan karena pengemudi Feeder LRT Musi Emas ini punya keluarga dan butuh biaya untuk keluarga mereka sudah dua bulan ini mereka tidak menerima gaji," ujarnya.
Berita sebelumnya, 62 pengemudi mobil Feeder LRT Musi Emas mogok beroperasi. Aksi ini dilakukan imbas gaji mereka di bulan Oktober dan November belum dibayar Pemkot Palembang.
Kepala bagian operasional Feeder LRT Musi Emas Fajar menjelaskan Pemkot Palembang memiliki tunggakan gaji sebesar Rp 1,8 miliar. Para pengemudi sepakat akan kembali beroperasi setelah Pemkot Palembang melakukan pembayaran.
"Untuk yang setop beroperasi ada dua koridor, yang pertama Talang kelapa asrama haji, kemudian Asrama haji Sematang Borang koridor 2," katanya, Selasa (5/12/2023).
(dai/des)