Kapolsek Sako AKP Sulis Pijiono mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan keluarga Junita sebagai pihak pelapor atas hilangnya anggota keluarga mereka itu.
"Iya kita kan berkomunikasi terus dengan pihak terlapor. Orang tua yang perempuan itu (Junita) kan. Kalau dengan kita belum ada informasi yang update keberadaannya, di mana anaknya itu sekarang. Kita cari tau juga," kata dia kepada detikSumbagsel, Selasa (5/12/2023).
Bahkan polisi masih mendalami adanya kontak yang sempat terjalin antara anggota keluarga dengan Junita. Namun ada beberapa hal yang memang belum disampaikan pihak keluarga ke polisi.
"Kalau dengan kita belum ada informasi terkait dengan masalah itu (komunikasi antara keluarga dan Junita). Kita kan nggak tahu ya kalau mungkin bicara dengan kita seperti itu, tapi kan kita tetap positif thinking saja," kata dia.
Namun polisi menilai bahwa hilangnya Junita berkaitan erat dengan masalah internal keluarga tersebut. Dan hal itu terjadi tepat sebelum acara pernikahan berlangsung.
"Rencana nanti kita akan mintai keterangan ulang kalau memang ada perkembangan terbaru terkait informasi yang dilaporkan orang tua si korban ini pasti kita akan dalami, biar sama-sama kita menyamakan persepsi. Dari pihak mereka ini kan ada permasalahan keluarga dari si korban ini (keluarga Junita)," jelasnya.
Namun AKP Sulis enggan menjelaskan lebih rinci karena masalah internal tersebut baiknya tidak diungkap oleh polisi. Dia hanya menyebut terkait adanya dugaan Junita dan Suparman sempat cekcok sebelum Junita menghilang masih didalami polisi.
"Kalau kita menyampaikannya mungkin kurang etis. Ya itu masalah internal mereka. Kita kan harus memikirkan privasi daripada pihak korban sendiri. Yang jelas kita akan update terus perkembangannya. Kita cari informasi-informasi yang terkait dengan laporan dari orangtua korban yang hilang ini," kata dia.
Bukan hanya keluarga Junita, polisi pun akan menggali informasi dari Suparman, calon pengantin pria. Sebab, Suparman diduga lebih memahami masalah yang dihadapi Junita sebelum akhirnya menghilang.
"Ya (Suparman) dimintai informasinya," tegasnya.
Menurut AKP Sulis, pihaknya terus berupaya agar korban cepat kembali ke rumah sehingga tidak membuat panik anggota keluarga lain. Dengan begitu, kata dia, masalah antar kedua keluarga ini bisa selesai dan tak berlarut-larut.
"Kasihan juga kan orang lagi kesusahan, sudah banyak pengorbanan (persiapan pernikahan). Pokoknya (keluarga Junita dan Suparman) sama-sama malu, dari pihak mempelai laki-laki karena sudah menunggu detik-detiknya (acara pernikahan)," kata dia.
(dai/des)