Junita (24), gadis di Palembang dilaporkan hilang belum juga pulang. Meski sudah 11 hari sejak Minggu (26/12/2023), keberadaan Junita masih belum diketahui. Bagaimana sosok Junita di mata keluarga dan sahabat?
Dari wawancara detikSumbagsel dengan ibu Junita, Lina (50), Junita dikenal keluarga sebagai pribadi yang tidak banyak bicara, terlebih permasalahan yang dihadapi di luar rumah.
Sejak lulus SMA, Junita sibuk bekerja di minimarket. Sosoknya yang tertutup tentang kehidupannya di luar rumah termasuk hubungannya dengan Suparman pun membuat keluarga kesulitan mencari informasi keberadaan Junita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak itu jarang bercerita kalau di rumah, dia orangnya pendiam," kata Lina kepada detikSumbagsel, Selasa (5/12/2023).
Dia menyebut tidak ada pacar lain ataupun teman dekat Junita yang dikenalkan dan dibawa ke rumah. Hanya Suparman yang dikenalkan ke keluarga dan beberapa kali dibawa ke rumah sekedar berkenalan dan menyapa Lina dan keluarga.
"Kami juga nggak tau temannya siapa aja, bahkan cuman si Suparman ini yang pernah dikenalin ke orang rumah," jelasnya.
Yadi, adik Junita mengungkapkan bahwa kakak ketiganya adalah orang baik karena selama ini membantu ekonomi keluarga. Bahkan Junita juga selalu memberinya uang untuk sekolah dan membeli perlengkapannya.
"Dia itu orang baik. Tapi memang pendiam. Kami sering bertengkar seperti biasa namanya adek kakak. Tapi kami baikan lagi. Dia sering mengalah," kata dia.
Yadi mengaku sangat merindukan kakaknya. "(Rindu) ocehannya. Tapi sampai sekarang dia belum pulang," jelasnya.
Slamet Riadi (42), tetangga Junita mengatakan bahwa Junita merupakan seorang yang pendiam di lingkungan rumah. Junita sangat jarang bersosialisasi dan hanya sekedar menegur jika berpapasan.
"Anak itu pendiam kalo di rumah, nggak banyak ulah (tingkah) dan jarang ngomong. Palingan cuman negur aja kalo lewat," kata dia.
Hal ini bertolak belakang dengan pengakuan rekan kerja Junita bernama Yudi. Kepala toko di minimarket tempat Junita bekerja ini mengaku bahwa Junita merupakan orang yang periang dan suka bercanda saat bersama teman-temannya di tempat kerja. Bahkan saat mengantar undangan pernikahannya pun sifat Junita masih seperti biasa dan bercanda.
"Pada saat mengantarkan undangan, (Junita) masih seperti biasa, ketawa, bercandaan, seperti tidak ada apa-apa (masalah)," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, keluarga mempelai pria Suparman meminta uang mahar dan uang tebus malu Rp 25 juta dikembalikan paling lambat pada Minggu (3/12/2023), dan meminta dua kali lipat jika keluarga Junita belum mengembalikan uang tersebut lewat pada tanggal tersebut.
Sampai hari ini, keluarga Junita belum bisa mengembalikan uang tersebut karena sudah habis untuk membayar tenda serta makanan untuk acara pernikahan kemarin. Bahkan Lina mengaku harus menambah uang tersebut untuk pelunasan biaya acara.
"Uang itu sudah habis untuk bayar tenda sama makan siang walaupun acara nya tidak jadi. Itupun uang dari keluarga mempelai pria kurang jadi kami yang nambahin pelunasan nya," kata dia.
(dai/dai)