Maju Ketua KONI Sumsel, Yulian Gunhar Mengaku Pakai Dana Urunan

Sumatera Selatan

Maju Ketua KONI Sumsel, Yulian Gunhar Mengaku Pakai Dana Urunan

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 27 Nov 2023 18:02 WIB
Yulian Gunhar maju pemilihan Ketum KONI Sumsel.
Foto: Dok. Pribadi Yulian Gunhar (Instagram @gunharpaduka)
Palembang -

Salah satu bakal calon ketua KONI Sumsel Yulian Gunhar mengaku biaya pendaftaran alias dana keseriusan Rp 500 juta dianggap memberatkan. Namun dia tetap maju dan tidak akan memakai dana sendiri, melainkan urunan dari sejumlah pendukungnya.

"Rp 500 juta itu merupakan bentuk keseriusan calon Ketua KONI Sumsel. Ketika ditanya untuk apa dananya, kita tahu jika KONI Sumsel saat ini sedang zero, tidak punya lagi uang. Kasnya kosong, sementara agenda KONI harus terus jalan. Karena saya tidak bisa jalan sendiri, kemungkinan kita akan urunan untuk mendapatkan Rp 500 juta itu," ujarnya kepada detikSumbagsel, Senin (27/11/2023).

Menurutnya, biaya pendaftaran yang dibebankan kepada calon ini bisa dipakai untuk menggerakkan roda organisasi. Sembari menunggu dana hibah dari APBD cair, uang pendaftaran bisa dipakai untuk berbagai kegiatan. Asalkan, lanjut Gunhar, kegiatan dilakukan secara musyawarah dan laporan pengeluaran dilakukan secara transparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita akan swadaya dari seluruh cabor pendukung, gotong royong membantu, ya sah-sah saja. Asalkan sumbangan yang diberikan tidak mengikat. Bisa Rp 1 juta, Rp 2 juta atau Rp 3 juta. Tapi kita lihat nanti mekanisme biaya pendaftaran saat pengembalian formulir, karena informasi saat ini masih setengah-setengah kita dapat," ungkapnya.

Gunhar menambahkan, salah satu bakal Caketum yakni Heri Amalindo telah sepakat mengusung dirinya karena kesamaan visi dan misi memajukan KONI Sumsel. Komunikasi jelang pengembalian formulir pun diharapkannya masih bisa terjalin sebelum digelar Musprovlub KONI Sumsel.

ADVERTISEMENT

Soal persyaratan 30 persen dukungan, Gunhar menyebut sudah terpenuhi, baik dari cabor maupun 17 kabupaten/kota. Namun, dirinya tidak ingin mengklaim jumlah dukungan. Sebab, beberapa pihak yang menyatakan dukungan dapat suara banyak, tidak sesuai dengan realita.

"Insya Allah, saat ini dari laporan yang saya terima kalau bisa aklamasi. Kita bermusyawarah saja untuk aklamasi. Soal dukungan masing-masing punya klaim, ada yang mendapat dukungan 60 suara, lalu yang lain menyebut 65 suara, sementara total suara hanya 87. Lalu mana yang benar," ujarnya.




(Candra Setia Budi/des)


Hide Ads