Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi sebanyak 7 kali sejak Minggu (26/11) hingga Senin ini (27/11). Erupsi itu disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi di Lampung Selatan.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung, Suwarno mengatakan, curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari belakangan menjadi salah satu faktor terjadinya erupsi.
"Biasanya letusan itu ada pendukungnya, kemungkinan besar faktor curah hujan yang tinggi menjadi penyebabnya," kata dia saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (27/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip detikcom, curah hujan tinggi bisa menjadi faktor pemicu erupsi gunung karena abu vulkanik yang menahan di puncak gunung terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban. Meskipun isi dapur magmanya sedikit, namun gunung api tetap bisa erupsi.
Suwarno menyebut, terpantau sudah 7 kali erupsi terjadi di Gunung Anak Krakatau sejak Minggu (26/11/2023) hingga hari ini.
"Untuk erupsi yang teramati oleh kami sedikitnya ada sebanyak 7 kali, 4 kemarin dan 3 hingga pagi tadi," tuturnya.
Meski begitu, sambungnya, erupsi yang terjadi masih tergolong aman. Terkait status Gunung Anak Krakatau sendiri, Suwarno mengaku masih berada di Siaga Level III.
"Masih kondisi aman, warga jangan panik. Masih Siaga Level III," tegasnya.
Suwarno mengimbau warga maupun wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.
"Kami mengimbau dan menyarankan terhadap para nelayan maupun wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dengan radius 5 kilometer. Karena letusan yang terjadi itu bisa mencapai jarak 2 kilometer," jelas dia.
(Dwi Apriani/des)