RSJ Ernaldi Bahar Palembang Terbuka Tampung Caleg Gagal yang Depresi

Sumatera Selatan

RSJ Ernaldi Bahar Palembang Terbuka Tampung Caleg Gagal yang Depresi

Welly Jasrial - detikSumbagsel
Sabtu, 25 Nov 2023 08:00 WIB
RSJ Ernaldi Bahar terbuka menerima caleg yang gagal
RSJ Ernaldi Bahar terbuka menerima caleg yang gagal (Foto: Dok RSJ Ernaldi Bahar)
Palembang -

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang terbuka menampung caleg yang mengalami depresi hingga gangguan jiwa karena kalah saat Pemilihan Umum (Pemilu).

Kasi Perawatan Rawat Inap RSJ Ernaldi Bahar Palembang, Nuriah mengatakan Ernaldi Bahar siap menerima dan menampung para caleg gagal. Namun pihaknya tidak menyediakan kamar khusus.

"Siapa pun kita terima dari latar belakang apa pun dengan diagnosa gangguan jiwa, depresi dan sakit tidak bisa berpikir seperti orang normal, kita siap melayani dan sama rata," ujarnya, Jumat (24/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakannya, RSJ Ernaldi Bahar Palembang tidak menyiapkan kamar khusus bagi mereka yang gagal nyaleg lalu mengalami depresi. Sebab semua bangsal berhak ditempati oleh siapapun tanpa ada perbedaan pelayanan maupun perawatan.

"Intinya orang yang sakit jiwa bisa pengobatan di sini, tidak ada pelayanan khusus. Hanya mereka (pasien) bisa memilih mau dirawat di kamar kelas apa, misal kelas 1,2,3 dan VI. Perbedaannya hanya dari fasilitas dan bukan pelayanan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data pasien ODGJ pada Oktober 2023 total pasien rawat jalan mencapai 2.903 orang dengan rincian pasien laki-laki 1.930 orang dan pasien perempuan 973 orang. Sedangkan pasien rawat inap di RSJ Ernaldi Bahar Palembang hanya 154 orang.

Menurut Nuriah,sebelumnya pasien ODGJ di RSJ Ernaldi Bahar ada yang berasal dari latar belakang politik dan dirawat selama beberapa kali. Namun untuk informasi secara khusus pihak rumah sakit tidak bisa menyebutkan jelas karena berkaitan dengan kode etik.

"Anak dokter, dokter pun ada. Kalau yang caleg betul belum ya, tapi anak dari pejabat politik pernah di sini dan sampai saat ini juga masih ada yang mengulang pengobatan," katanya.




(mud/mud)


Hide Ads