Penggunaan gas LPG 3 kilogram belum 100 persen tepat sasaran. Bahkan, masih banyak ditemukan masyarakat mampu dan industri menggunakan LPG bersubsidi tersebut.
Executive GM Regional Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga, Zibali Hisbul Masih mengatakan pihaknya masih menemukan penggunaan gas LPG 3 kg subsidi tidak tepat sasaran. Bahkan, barang bersubsidi itu dipakai oleh industri horeka (hotel restoran dan kafe) dan perkantoran.
"Supaya tepat sasaran, sektor horeka dan perkantoran kita arahkan untuk membeli LPG non subsidi bright gas. Kita kemarin beberapa kali sidak, masih menemukan ada yang menggunakan gas LPG 3 kg. Mereka kita imbau untuk memakai bright gas," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai, pemakaian gas LPG 3 kg yang tidak tepat sasaran berimbas pada berkurangnya jatah masyarakat yang berhak menerima subsidi. Meski begitu, hingga saat ini kuota gas LPG 3 kg di wilayahnya masih mencukupi.
"Rata-rata per hari di Sumsel mencapai 260 ribu tabung, sampai saat ini kuotanya masih mencukupi dan aman. Tapi kita harapkan agar pemakainya, memang benar-benar masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Sebagai upaya menekan penyalahgunaan, Pertamina menggencarkan aplikasi Subsidi Tepat LPG 3 KG. Untuk membeli barang subsidi itu, konsumen harus menyertakan NIK. Per kartu keluarga (KK) hanya bisa membeli satu tabung.
"Alhamdulillah program ini berjalan baik saat ini sudah tercapai 97 persen pangkalan tercatat secara digital. Tinggal kita tingkatkan bagaimana pencatatan transaksi supaya ketahuan siapa yang menggunakan gas LPG 3 kg," ungkapnya.
Sementara sisanya, sekira 3 persen masih terkendala pada masalah teknis seperti gangguan sinyal, sosialisasi ke masyarakat karena dibutuhkan NIK dan lainnya. Ia menyebut, ada beberapa masyarakat yang keberatan NIK-nya dimasukkan ke dalam data.
"Kita targetkan sisa 3 persen pangkalan itu bisa tuntas di akhir tahun, sehingga pada 2023 ini Sumsel sudah 100 persen," jelasnya.
Ia menambahkan, hingga November sudah ada 2 jutaan NIK yang terdata di sistem Pertamina dari total 3,4 jutaan KK penerima LPG 3 kg. Pihaknya berharap untuk merealisasikan itu mendapat dukungan pemerintah daerah di provinsi maupun kabupaten/kota. Termasuk dalam pengawasan penyaluran LPG 3 kg.
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan pentingnya pengawasan di lapangan agar LPG bersubsidi agar tepat sasaran. Ia mendukung PT Pertamina agar LPG 3 kg bisa terdistribusi dengan baik dan sesuai peruntukannya.
"Saya mengapresiasi usaha Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel yang berkontribusi penuh dalam memenuhi kebutuhan BBM dan LPG bagi masyarakat. Terlebih LPG menjadi peran penting dalam penggerak ekonomi masyarakat," kata Fatoni kepada detikSumbagsel, di Griya Agung, Jumat (17/11/2023).
(mud/mud)