Hujan identik dengan suasana sejuk dan dingin. Namun warga di Palembang, Sumatera Selatan mengeluhkan suhu udara tetap panas dan menyengat pasca hujan. Ternyata ada penjelasan dari BMKG, lur.
Titin, salah satu warga Palembang mengaku meski hujan sudah turun beberapa hari terakhir ini, namun suhu udara di Palembang tidak begitu mengalami perubahan yang berarti.
"Kalau sudah hujan pasti gerah, bukannya dingin padahal hujan yang turun cukup deras," kata Titin kepada detikSumbagsel, Kamis (16/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumsel Wandayantolis mengatakan bahwa hawa panas yang dirasakan usai hujan disebabkan karena adanya panas laten yang dilepaskan oleh uap air ketika mengembun menjadi awan.
"Panas laten ini memanaskan udara permukaan. Inilah kemudian hawa panas yang kita rasakan saat usai hujan berhenti," katanya.
Menurutnya, jika hujan terjadi pada sore hari artinya pada pagi hari, pemanasan permukaan bumi sangat intensif. Pada siang hari, ketika panas dari permukaan bumi dilepaskan ke atmosfer, panas itu tidak langsung hilang ke angkasa. Melainkan sebagian dipantulkan kembali oleh awan.
"Radiasi pantul ini yang kemudian meningkatkan kembali suhu di permukaan. Kita merasa menjadi lebih gerah," ungkapnya.
Wandayantolis menyebut saat ini Sumsel sudah masuk musim penghujan. Dia berharap masyarakat untuk waspada terhadap meningkatnya potensi genangan air hingga banjir dan longsor yang bisa memberi dampak pada berbagai aktivitas masyarakat.
"Kewaspadaan diperlukan untuk mitigasi ancaman bencana hidrometeorologis yang bisa datang secara mendadak," jelasnya.
(Dwi Apriyani/des)