Viral Video Dinsos Sumsel Diduga Kampanyekan Anak Herman Deru, Ini Faktanya

Sumatera Selatan

Viral Video Dinsos Sumsel Diduga Kampanyekan Anak Herman Deru, Ini Faktanya

Candra Setia Budi - detikSumbagsel
Senin, 06 Nov 2023 20:31 WIB
Kepala Dinsos Sumsel Meilwansyah
Foto: Candra Setia Budi/detikcom
Palembang -

Sebuah video memperlihatkan kegiatan Dinas Sosial (Dinsos) Sumatera Selatan (Sumsel) diduga mengampanyekan anak mantan Gubernur Sumsel Herman Deru yang menjadi caleg DPD RI viral di media sosial. Kegiatan yang dilakukan Dinsos Sumsel itu digelar di kantor Dinsos Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dari video yang dilihat detikSumbagsel, terlihat baju kaus bergambar Samantha Tivani, anak Herman Deru yang maju bacaleg DPD RI. Kaus itu berada di atas meja, diduga hendak dibagikan ke warga yang ada di kegiatan tersebut. Terdengar suara pria mempertanyakan adanya kaus itu.

"Ini apa Pak, Ibu, jadi seperti ajang kampanye. Tidak bisa, ajang kampanye ini," ujar pria dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan itu, Kepala Dinsos Sumsel Meilwansyah angkat bicara. Dia mengatakan bahwa video yang beredar itu merupakan video lama.

"Itu (video) waktu kegiatan kami (Dinsos) pada akhir Agustus 2023," katanya ditemui di kantornya, Senin (6/11/1023).

ADVERTISEMENT

Meilwansyah menjelaskan, kegiatan yang dilakukannya murni merupakan kegiatan untuk Usaha Ekonomi Produktif (UEP) UMKM yang ada di OKI, dan tidak ada mengkampanyekan anak mantan Gubernur Sumsel Herman Deru. Lanjutnya, Samantha Tivani hadir pada kegiatan itu sebagai Pembina UMKM.

"UEP sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2019, dan pada saat kegiatan kami memberikan bantuan kepada 80 UMKM yang ada di OKI," ujarnya.

Meilwansyah pun meminta video yang beredar itu untuk tidak dipotong-potong. Sebab, kegiatan yang mereka lakukan berada dalam gedung. Video yang beredar itu berada di luar gedung saat petugas Dinsos Sumsel selesai melakukan kegiatan.

Bahkan, Meilwansyah mengaku bahwa setelah video itu viral mereka sempat dipanggil oleh Bawaslu OKI untuk mengklarifikasi video yang beredar.

"Kami sudah memberikan klasifikasi ke Bawaslu OKI pada awal September terkait video itu. Kami bukan membela diri, tapi saya minta video jangan dipotong-potong karena kegiatan kami berada di dalam gedung dan video itu berada di luar saat petugas akan pulang," ungkapnya.




(des/des)


Hide Ads