Satu orang meninggal dunia dalam pembubaran warga Desa Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi yang berupaya kembali menutup jalan. Polisi memastikan korban meninggal akibat terjatuh.
Upaya blokir jalan yang dilakukan warga ini masih lanjutan buntut bentrok antarpelajar SMA Negeri 4 Sarolangun yang menyebabkan 4 orang siswa terluka. Upaya pemblokiran Jalan Lintas Sarolangun itu sudah sejak Jumat (3/11/2023) siang.
"Dari siang orang itu mau blokir, terus dimediasi, kita bubarin. Terus sore menjelang malam juga, kita bubarin. Terus pas malam rupanya pindah (lokasi blokir). Sekira 2 kilometer ke arah Jambi," Kasat Reskrim Polres Sarolangun Iptu Cindo Kottama, Sabtu (4/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan aksi yang didominasi para pemuda setempat itu sudah tidak terkontrol. Saat polisi mendatangi lokasi, mereka melakukan pelemparan batu hingga menyebabkan kaca truk yang melintas pecah.
"Baru mau datangi secara persuasif, sudah lempar-lempar batu. Pecah-pecah semua kaca mobil truk di jalan. Ini sudah bukan massa tadi siang, yang bisa diajak persuasif. Ini mereka sudah pada mabuk semua. Terus dibubar paksa," bebernya.
Kronologi Pemuda Meninggal
Dari aksi pembubaran itu, sebanyak 6 orang diamankan. Cindo juga membenarkan bahwa ada satu orang yang meninggal dunia.
Cindo membantah narasi warga yang meninggal itu dikeroyok anggota polisi. Pemuda itu meninggal tersebut terjatuh sendiri. Bahkan pemuda tersebut sempat mengibas pisau ke arah anggota polisi yang sedang membubarkan massa.
"Yang saya dapat cerita dari kawan-kawan di depan (membubarkan massa) karena posisi saya di belakang. Dia ini mabuk, kibas-kibas pisau ke anggota sambil jalan mundur. Terus karena sedang mabuk, sempoyongan jatuh. Terus berdiri lagi. Dua kali jatuh. Anggota tidak berani dekat karena membawa pisau. Pas dia mau lari, tersandunglah jatuh. Langsung pingsan tidak sadarkan diri," lanjutnya.
Pemuda tersebut langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Ia menyebut tidak ada luka lebam di tubuh korban."Meninggalnya di Puskesmas. Luka lebam tidak ada di situ," ujarnya.
Sampai Sabtu (4/11) pagi ini, kondisi masih memanas. Warga Desa Mandiangin kembali memblokir jalan. Bahkan pagi ini, warga tampak membentangkan spanduk bertuliskan 'Usut tuntas kematian. Pelanggaran HAM'.
(mud/mud)