.webp)
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Muara Beliti, Musi Rawas (Mura) Sumatera Selatan saat ini kondisinya mengalami overcapacity atau kelebihan warga binaan yang ditampung. Satu kamar dihuni 20 orang warga binaan.
"Iya memang (Lapas Narkotika Muara Beliti), saat ini kondisinya overcapacity," ujar Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Muara Beliti Ronald Heru Praptama, Sabtu (4/11/2023).
Saat ini Lapas Narkotika Muara Beliti dihuni sebanyak 803 warga binaan. Padahal ini kapasitas atau daya tampungnya itu cuma untuk 289 warga binaan. Jadi setiap kamar itu dihuni lebih dari kapasitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Lapas Muara Beliti ini satu blok ada 12 kamar. Satu kamar itu dihuni sebanyak 20-an warga binaan. Padahal untuk satu kamar itu idealnya untuk 10 warga binaan," ujar Ronald.
Kondisi itu jelas menimbulkan kerawanan warga binaan. Namun untuk hal itu, pihak Lapas sudah melakukan antisipasi melalui pembinaan secara rutin. Pihak lapas juga menegaskan butuh adanya tambahan ruang untuk mengatasi kelebihan kapasitas.
"Mungkin solusinya yakni peningkatan gedung agar kapasitanya lebih banyak. Pastinya saat ini kondisi aman terkendali dan tidak ada yang ribut-ribut, karena kami petugas tetap melakukan pembinaan yang baik," ujar Ronald.
Langkah lain yang dilakukan adalah dengan membangun sinergi bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Musi Rawas. Ronald bersama Kasi Kamtib Sulaiman dan Kasubag TU Selamet Riadi menemui Kepala BNNK Mura, AKBP Abdul Rahman.
Dalam pertemuan tersebut, Ronald menyampaikan tentang pentingnya sinergitas antara Lapas dan BNNK dalam mewujudkan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
Kepala BNNK Musi Rawas AKBP Abdul Rahman mengatakan, pihaknya mendukung segala bentuk kegiatan yang akan dijalankan di Lapas Narkotika Kelas 2A Muara Beliti, dalam mewujudukan lapas bersinar (bersih dari narkoba).
(des/des)
