Bonus uang untuk atlet Bangka Belitung (Babel) yang meraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Babel 2023 ramai diperbincangkan. Para atlet peraih medali menolak bonus tersebut karena nominalnya dipangkas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel pada Kamis (2/11/2023), bonus atlet peraih medali ini disebut-sebut disunat hingga lebih dari 50 persen. Awalnya, seorang peraih medali emas dijanjikan mendapat bonus sebesar Rp 30 juta.
Setelah memenangkan pertandingan atau mendapat medali emas, atlet ini hanya menerima bonus Rp 12 juta. Nominal ini jauh dari harapan yang telah dijanjikan pihak Pemerintah Bangka Selatan (Basel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, peraih medali perak yang awalnya dijanjikan mendapatkan bonus Rp 10 juta hanya diberi Rp 5 juta. Atlet peraih mendali perunggu dijanjikan Rp 5 juta tetapi hanya menerima bonus Rp 3 juta.
Dengan adanya penyunatan bonus ini, atlet peraih medali ini pun ramai-ramai menolak bonus tersebut. Penolakan ini terjadi saat para atlet diundang di gedung olahraga Bangka Selatan, Rabu (1/10) kemarin. Mereka datang didampingi pengurus cabang olahraga (cabor) untuk mengambil bonus yang dijanjikan.
Tim detikSumbagsel mencoba menghubungi empat atlet peraih emas Kabupaten Bangka Selatan, di Porprov VI Bangka Belitung 2023. Dari atlet badminton hingga tinju. Dari keempatnya, hanya satu yang merespons. Ia tidak mau berkomentar secara terbuka terkait polemik bonus yang dijanjikan untuk mereka.
"Maaf saya tidak bisa (berkomentar). Tidak diizinkan (pelatih)," jelas seorang atlet peraih medali emas kepada detikSumbagsel, Kamis (2/11/2023).
Terpisah, KONI Bangka Selatan angkat bicara setelah polemik ini ramai menjadi bahan perbincangan. Mereka menyebut polemik bonus ini telah dibahas dengan pihak Pemkab yang dihadiri Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid dan instansi terkait.
"Ini hanya miskomunikasi, sudah ditemukan solusinya. Untuk kekurangan bonus ini akan dibayar di tahun 2024. Perihal nilainya kami serahkan ke pihak Pemkab," jelas Ketua KONI Basel, Akbar Alfadjeri saat dikonfirmasi, Kamis (2/11/2023).
Akbar menjelaskan, pihaknya membenarkan bahwa bonus untuk atlet peraih medali emas yang dijanjikan itu adalah Rp 30 juta. Namun, bonus perunggu dan perak, lanjut dia, tak diumumkan agar para atlet bersemangat meraih medali emas semua.
"Kami ajukan nilai bonus medali emas sebesar Rp 50 juta, tapi saat itu disepakati Rp 30 juta. Kalau terkait perak dan perunggu kami tidak sampaikan, tujuannya memotivasi atlet-atlet," tegasnya.
Menurutnya, keputusan itu diambil saat rapat bersama terkait Koordinasi Persiapan Porprov 2023, pada 7 November 2022 lalu. Rapat itu dihadiri seluruh instansi terkait.
Saat itu, KONI Basel mengajukan dana hibah sebesar Rp 10 miliar. Namun, anggaran untuk Porprov VI Babel 2023 yang digelar di Bangka Barat ini disunat menjadi Rp 5 miliar. Dia menyebut dana hibah ini di luar bonus untuk atlet.
"Seluruh kabupaten dan kota bonus (atlet) itu ada di pemerintah daerah. (Adanya polemik) ini hanya miskomunikasi. Kalau bonus itu Pemda (Bangka Selatan) bukan KONI, jadi itu ranahnya Pemda kalau bonus," tegasnya.
Penolakan ini terjadi saat para atlet diundang di Gedung Olahraga Bangka Selatan, Rabu (1/11) kemarin. Mereka datang didampingi pengurus cabang olahraga (Cabor) untuk mengambil bonus yang dijanjikan.
Namun para atlet harus menelan kecewa setelah mendengarkan penjelasan terkait bonus oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Bangka Selatan Firman. Bonus ini disunat atau tak sampai 50 persen dari apa yang telah dijanjikan.
Mendengar ini, dari atlet hingga pengurus cabor melayangkan protes, termasuk ke pihak Ketua KONI Bangka Selatan, Akbar Alfadjeri. Namun karena tak satu pun pihak KONI hadir, para atlet pun menolak menerima bonus ini dan pergi dari gelanggang olahraga tersebut.
(des/des)