Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengatakan pendidikan di Sumsel akan tetap fokus pada upaya menghasilkan pelajar yang berkarakter dan berbudaya. Salah satunya melalui sistem pendidikan berbasis Pondok Pesantren (Ponpes).
"Pendidikan adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah, swasta, masyarakat dan lembaga-lembaganya. Termasuk pendidikan yang berbasis Pondok Pesantren (Ponpes)," ujar Fatoni dalam keterangan tertulis, Minggu (22/10/2023).
Hal ini diungkapkannya dalam 'Webinar Nasional Hari Lahir (Harlah) ke-94 Lembaga Pendidikan Ma'arif NU dan Hari Santri Nasional 2023' bertema Bangun Bangsa Jayakan Indonesia bertempat di Griya Agung Palembang, Sabtu (21/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatoni menambahkan para santri telah memiliki modal untuk persiapan menciptakan generasi muda yang unggul. Menurutnya, kebiasaan kehidupan di asrama dapat membentuk perilaku ibadah yang baik dan membentuk karakter mandiri.
"Para santri yang telah terbiasa dengan kehidupan asrama otomatis memiliki perilaku ibadah yang terjaga dan lebih mandiri. Ini tentu dapat mendukung persiapan untuk membentuk generasi unggul," tambahnya.
Untuk melahirkan generasi muda yang sukses di masa depan, setidaknya mereka harus memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, emosional dan sosial yang memadai. Fatoni menegaskan bahwa kemampuan beradaptasi dengan lingkungan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki anak muda.
"Kecerdasan ini akan terlihat pada moral, etika, tata krama, sopan santun serta mampu menempatkan diri di lingkungannya," ungkapnya.
Menurut Fatoni, majunya dunia pendidikan dibutuhkan kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Terkait pendanaan, bisa disesuaikan dengan kewenangan masing-masing daerah.
"Program penganggaran dilaksanakan sesuai prioritas kerja masing-masing daerah. Dalam pendanaan anggaran harus disesuaikan kewenangannya masing-masing," tutupnya.
(akd/akd)