Pengamat Politik Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman atau yang biasa disapa Bung FK mengatakan, dalam analisis kajian struktur sosial masyarakat Sumsel, capres yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS ini mendapat respons bagus di kalangan masyarakat Melayu. Terutama kultur NU Melayu.
Hal ini bisa menjadi 'ancaman' bagi paslon lain, terutama Prabowo Subianto yang pada Pilpres 2019 lalu unggul di Sumsel.
"Maka tidak heran jika munculnya Anies bisa mengancam basis Prabowo pada pilpres lalu, karena memiliki karakter irisan elektoral yang sama yakni dominan di etnis lokal Sumsel," katanya yang juga menjabat sebagai Koordinasi Wilayah Sumsel PUTIN ini kepada detikSumbagsel, Sabtu (21/10/2023).
Dalam kajian PUTIN, kultur NU Melayu ini didominasi pemilih di Kota Palembang. Yang mana diketahui bahwa Palembang memiliki persentase pemilih terbesar di Sumsel.
"Jika Anies mampu menguasai elektoral Kota Palembang, maka pasangan AMIN (Anies-Cak Imin) bisa berpeluang memenangkan Pilpres tingkat provinsi," ujar pria yang pernah menjabat Sekjen IKA FISIP Unsri ini.
Bung FK juga menyebutkan, dengan menggandeng Muhaimin Iskandar, pasangan AMIN juga bisa memperlebar dukungan. Terutama dari kalangan NU Jawa di wilayah transmigran yang basisnya juga tidak sedikit.
Gabungan etnis lokal dalam rumpun Melayu menjadi pemilih terbesar di Sumsel sekitar 52 persen, disusul Jawa transmigran sekitar 31 persen. Kemudian sisanya etnis pendatang lainnya seperti Bugis, Sunda, Batak dan lain-lain.
"Tantangan pasanga AMIN adalah memenangkan elektoral etnis lokal dan pendatang non Jawa sudah bisa serta menambah elektoral di basis Jawa, peluang pasangan AMIN bisa terbuka untuk menang di Sumsel," ujar alumni Sosiologi FISIP Unsri ini.
(des/des)