Kisah pilu dialami ibu rumah tangga (IRT) di Jambi bernama Siti Nurhayati (39). Niatnya berobat jantung ke RSUD Abdul Manap. Namun setelah mendapat suntikan, kaki kanannya malah berujung diamputasi.
Siti Nuhayati merupakan warga Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. IRT yang sehari-hari merawat dan menjual kambing itu menceritakan pada 27 Juni 2023, ia mengalami rasa sakit di area dada dan kondisi tubuh sangat lemas jelang tengah malam. Siti kemudian dibawa suaminyya ke IGD RS Abdul Manap.
"Pada saat kami ke RS Abdul Manap itu masih jalan kaki dan naik motor," kata Siti mengawali ceritanya, Sabtu (21/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu tujuan awalnya hanya untuk berobat. Namun mempertimbangkan kondisinya sangat lemas, ia meminta agar dirawat inap. Lalu, pada hari kedua perawatan, paha kanannya disuntik antibiotik.
"Katanya itu suntik kayak antibiotik gitu," sebutnya.
Setelah 30 menit dilakukan penyuntikan, kakinya terasa nyeri dan bengkak. Ia mengatakan sempat memanggil perawat terhadap keluhannya itu, namun disampaikan bahwa itu hanya efek samping dan akan hilang setelah seminggu.
"Rasanya sakit, kalau tersentuh sesuatu itu sakit. Kata perawat itu nggak apa-apa," ujarnya.
Sampai 5 hari pasca penyuntikan, Siti masih merasakan sakit. Ia kemudian dirujuk ke RSUD Raden Mattaher. Kaki kanannya semakin membesar karena terjadi penyumbatan darah. Sehingga untuk menyelamatkan sebagian kakinya, harus diambil tindakan amputasi.
"Sudah besar kaku, tidak bisa digerakin. Kata dokter harus cepat dipindahkan supaya tidak ke atas. Darahnya itu banyak di sini, menggumpal gitu, nggak lancar. Jadi ke bawah itu tidak ada aliran lagi. Kata dokter kita selamatin yang di atas," jelasnya.
![]() |
Pasca kakinya diamputasi, ia tak bisa berbuat banyak. Kini kehidupan sehari-hari Siti hanya di tempat tidur saja. Ia harus digendong sang suami untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
"Saya memang ada penyakit jantung. Selama ini tidak merasakan sakit pada kaki. Setiap hari rawat kambing. Jual-beli kambing," tuturnya.
Siti sampai saat ini masih tak terima dengan kondisinya saat ini. Ia menduga ada kesalahan yang terjadi saat tindakan penyuntikan yang dilakukan oleh dokter di RS Abdul Manap. Ia pernah menanyakan kembali soal tindakan penyuntikan itu, namun pihak RS menganggap sudah sesuai prosedur.
"Pihak rumah sakit pernah bilang itu benar, memang harus disuntik. Kalau nggak disuntik bisa kena stroke katanya gitu. Yang saya nggak terima itu selama empat hari dibilang nggak apa-apa itu hanya efek samping," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari RS Abdul Manap terkait persoalan ini. Tim detikSumbagsel masih berupaya mengkonfirmasi ke RS milik Pemkot Jambi itu.
(des/des)