Langkah Pemprov Sumsel Usai Palembang Dikepung Kabut Asap Lagi

Sumatera Selatan

Langkah Pemprov Sumsel Usai Palembang Dikepung Kabut Asap Lagi

Candra Budi - detikSumbagsel
Rabu, 18 Okt 2023 20:04 WIB
Indeks kualitas udara (AQI) Palembang capai 365 poin pada Rabu (18/10) pagi.
Kabut asap kepung wilayah Palembang pagi hari (Foto: Istimewa)
Palembang -

Pemprov Sumsel mengambil langkah strategis untuk mengatasi kabut asap yang kembali mengepung wilayah Palembang. Salah satunya dengan memperpanjang TMC.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, asap yang terjadi ini dampak musim terkait dengan El Nino hingga terjadi kebakaran dan berdampak pada kabut asap.

"Asap ini kalau kita lihat ini periodisasinya itu 4 tahunan, kenapa 4 tahunan? karena terkait dengan iklim El Nino yang sangat panas. Panas ini kemudian memicu untuk terjadinya kebakaran baik di hutan, lahan maupun kebun, namun yang tidak kalah penting kebakaran itu terjadi juga antara lain karena perilaku manusia membakar," katanya ditemui usai Expo Kemandirian Pesantren di UIN Raden Fatah Palembang, Rabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan perilaku manusia yang membakar hutan itu, Agus pun mengimbau untuk menghentikan pembakaran. Sebab, kondisi ini berdampak pada perekonomian, pariwisata, dan penyakit ISPA.

"Saya mengimbau agar kita semua menghentikan pembakaran dampaknya (kebakaran) seperti ini cukup panas asapnya dan banyak berdampak pada kesehatan (ISPA) pariwisata, transportasi udara, ekonomi, investasi dan berdampak pada nama baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, untuk penanganan karhutla sendiri sudah dilakukan dengan berbagai upaya. Bahkan, belum lama ini Pemprov Sumsel, sambungnya, juga sempat melakukan salat Istisqa untuk meminta hujan.

"Kami beserta seluruh komponen yang ada TNI/Polri, pemerintah daerah, masyarakat sampai desa bersama-sama mengatasi (kebakaran) ini banyak yang sudah kita lakukan," ungkapnya.

Asap Kiriman dari Lampung

Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, sebagian kecil kabut asap yang selimuti Palembang kiriman dari Lampung karena terbawa angin. Namun, kata dia, tetap kontribusi dari wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).

"Asap tetap dari OKI tapi sebagian kecil dari Lampung karena terbawa angin, menurut Pak Kadis Ops Lanud saat evaluasi kemarin," katanya saat dihubungi.

Untuk hari ini, kata Iqbal, hotspot di Sumsel ada 947 dan daerah yang terbanyak ada di OKI 529."Total keseluruhan (hotspot) 14.265 dari Januari hingga Oktober. Yang terbanyak OKI 6.508, kedua terbesar Banyuasin 1.509. OI justru terkendali hotspotnya 639," jelasnya.

Dalam mengatasi karhutla ini, Iqbal mengatakan bahwa pihaknya telah memperpanjang teknik modifikasi cuaca (TMC) yang dimulai hari ini, 18-22 Oktober 2023. Perpanjangan dilakukan karena berdasarkan dari prediksi dari BMKG ada potensi awan hujan pada tanggal 19-22 Oktober 2023.

"Prediksi BMKG ada potensi awan hujan di tanggal 19-22 Oktober. Penanganan karhutla dengan maksimal melalui satgas darat, udara dan juga kita selalu melakukan sosialisasi bersama dengan TNI-Polri pencanangan ini global, Penanganan ini dilaksanakan maksimal baik BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni dan satgas kabupaten. Watet bombing tetap," ungkapnya.

Dia menambahkan, kendala petugas dalam memadamkan karhutla yakni sulitnya air dan lokasi yang dalam hingga sulit dijangkau.

"Kendala di lapangan hasil rapat evaluasi kemarin pertama sumber air yang susah didapat untuk melakukan pemadaman baik darat dan udara. Kemudian akses lokasi kebakaran sekarang sudah semakin jauh dari pinggir jalan, jadi agak sulit ditempuh dan juga keterbatasan sarana dan prasarana kita," ujarnya.




(mud/mud)


Hide Ads