Pengakuan Sopir Ambulans Maut di Bengkulu yang Tewaskan 2 Penumpang

Bengkulu

Pengakuan Sopir Ambulans Maut di Bengkulu yang Tewaskan 2 Penumpang

Hery Supandi - detikSumbagsel
Kamis, 12 Okt 2023 08:00 WIB
Ambulans asal Lebong mengalami kecelakaan di Bengkulu Tengah saat menuju ke Kota Bengkulu.
Foto: Istimewa
Bengkulu Tengah -

Dodi (34) diamankan di Mapolres Bengkulu Tengah usai ambulans yang dikendarainya mengalami kecelakaan tunggal. Akibat peristiwa itu, dua penumpang yang ia bawa meninggal dunia.

Kedua penumpang ialah ibu dan anak, yakni Fatmawati (71) dan Untung Mahdani (45). Sementara itu, satu korban lainnya mengalami luka serius. Sedangkan Dodi bersama satu perawat yang ikut dalam kondisi luka ringan.

Kronologi Kecelakaan Ambulans

Kasat Lantas Polres Bengkulu Tengah, Iptu Wiyanto mengungkapkan bahwa ambulans tersebut milik Puskesmas Kota Donok Kabupaten Lebong. Kejadian berlangsung pada Selasa (10/10/2023) malam, ketika Dodi mengantarkan pasien rujukan menuju Kota Bengkulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat kejadian, hujan baru berhenti dan angin berembus kencang. Diduga kondisi itu membuat sang sopir sulit mengendalikan ambulans akibat jalan licin.

"Dugaan awal kecelakaan terjadi karena laju ambulans cukup kencang dan jalan licin akibat hujan, sehingga sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan dan terjadilah kecelakaan," jelas Wiyanto, Selasa (11/10/2023).

ADVERTISEMENT

Kondisi Dua Korban yang Meninggal Dunia

Ambulans saat itu membawa satu pasien dan dua anggota keluarganya, serta satu perawat. Sopir dan perawat duduk di depan, sementara tiga penumpang di belakang.

"Dua korban meninggal dunia diduga akibat benturan di kepala saat kendaraan terperosok ke semak-semak. sedangkan sopir dan perawat hanya mengalami luka ringan. Satu lagi dirawat di rumah sakit," lanjut Wiyanto.

Korban meninggal dunia atas nama Fatmawati (71) dan Unggul Mahdani (45). Sementara satu korban yang masih dirawat di rumah sakit karena kritis atas nama Dairabi (30).

Pasien Dirujuk untuk Cuci Darah

Salah satu korban meninggal, Fatmawati, merupakan pasien yang rutin melakukan cuci darah. Karena kondisi Fatmawati melemah, maka pihak puskesmas merujuknya ke rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu.

"Pasien ini melakukan cuci darah rutin karena kondisinya lemah, maka dirujuk ke rumah sakit Kota Bengkulu," jelas Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman.

Awalnya pihak Dinkes menerima informasi bahwa korban tewas berjumlah tiga orang. Namun setelah dikonfirmasi ulang, ternyata korban atas nama Dairabi masih selamat. Dairabi langsung dilarikan ke rumah sakit di Kota Bengkulu.

"Satu anak pasien yang juga ikut mengalami luka di kepala sempat kritis, dan hari ini (Rabu, Red) menjalani operasi di rumah sakit Kota Bengkulu," lanjut Rachman.

Sopir Ambulans Akui Belum Lama Bekerja

Sementara itu, Dodi yang tengah diperiksa di Mapolres mengaku bahwa dirinya belum lama bekerja sebagai sopir ambulans. Ini bahkan merupakan kali pertama Dodi membawa pasien rujukan ke Kota Bengkulu.

"Saya baru lima bulan bekerja sebagai sopir ambulans di Puskesmas Kota Donok dan baru pertama kali membawa pasien rujukan ke Kota Bengkulu," kata Dodi di Mapolres Bengkulu Tengah, Rabu (11/10/2023).

Sebut Keluarga Pasien yang Minta Laju Cepat

Dodi dianggap lalai dalam kejadian ini karena menyetir terlalu kencang. Namun menurut pengakuan Dodi, dia hanya melaju dengan kecepatan 70 kilometer per jam pada saat kejadian.

"Jalanan habis hujan, jadi licin. Saat saya mencoba banting setir, roda belakang lari dan akhirnya keluar jalan. Saya dan perawat berada di depan. Pasien dan keluarganya berada di belakang," katanya.

Dodi pun menampik bahwa dirinya tidak fokus ketika menyetir. Namun dia mengakui agak menambah kecepatan ambulans karena permintaan keluarga pasien. Kondisi pasien melemah sehingga mereka memang harus segera sampai di RS Kota Bengkulu.

"Saya tidak dalam posisi ngantuk, tapi memang diminta pihak keluarga pasien agak cepat," sambungnya.




(des/des)


Hide Ads