170 Warga Palembang Ikut Tes Magang ke Jepang

Sumatera Selatan

170 Warga Palembang Ikut Tes Magang ke Jepang

Candra Setia Budi - detikSumbagsel
Rabu, 11 Okt 2023 06:01 WIB
170 warga Palembang ikut tes magang ke Jepang.
Foto: Candra Setia Budi/detikcom
Palembang -

Sebanyak 170 warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang merupakan tamatan SMA mengikuti tes magang ke Jepang. Mereka yang lulus seleksi akan ditempatkan di industri menengah di Negeri Sakura tersebut.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan, program magang ke Jepang ini merupakan yang pertama kali diadakan di Palembang. Dengan adanya program ini, dia berharap dapat mengurangi angka pengangguran di Bumi Sriwijaya

"Saya dibisikin oleh Pak Kadis bahwa ini baru pertama kali Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang melakukan rekrutmen untuk penempatan anak-anak kita ke Jepang," kata Afriansyah usai membuka program magang ke Jepang di Palembang, Selasa (10/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, anak-anak yang lolos seleksi akan ditempatkan di beberapa perusahaan yang tergolong industri menengah.

"Seluruh wilayah di Jepang dan mereka rata-rata di industri mungkin manufaktur dan ini industri menengah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kerja sama antara Jepang dengan Disnaker Palembang ini sangat dibutuhkan karena angka pengangguran di Palembang mencapai 8 persen, melebihi dari angka pengangguran di Indonesia yakni 5,4 persen.

"Angka pengangguran di Indonesia itu 5,4. Nah Palembang ini 8 persen, artinya melebihi 5,4 persen. Oleh karena itu dengan adanya rekrutmen pemagangan yang siap untuk bekerja di negara Jepang mudah-mudahan saja anak-anak kita siap untuk mendapatkan pelatihan dan mereka akan diberangkatkan ke negara penempatan yaitu Jepang," ungkapnya.

Afriansyah mengatakan, sebenarnya ada 600 orang yang ikut mendaftar program magang ke Jepang. Namun, pada saat tes pertama, hanya 170 orang yang datang. Dia pun berharap 80 persen dapat lulus seleksi.

"Saya berharap 80 persen bisa berangkat, berarti sekitar 150-an. Target nasional ya tentunya kita akan merekrut sebanyak-banyaknya sesuai dengan apa yang diminta oleh negara penempatan," harapnya.

Jumlah pekerja Indonesia yang magang di luar negeri saat ini mencapai 100 ribu lebih yang tersebar di beberapa negara.

"Jadi warga negara kita yang magang itu ada 100 ribu lebih, rata-rata mereka gajinya luar biasa, sejahteranya luar biasa, dan perlindungannya pun luar biasa jadi terjamin oleh negara penempatan yang memang sudah kita kerja sama dengan pemerintah Indonesia," ujarnya.

Afriansyah menambahkan, untuk mengikuti program magang ini, batak usia maksimal 26 tahun dan lama bekerja bisa 3 sampai 5 tahun.

"Umur dibatasi masing-masing 26 tahun ya untuk magang, 3 sampai 5 tahun bisa diperpanjang ya nanti setelah magang mereka bisa menjadi tenaga kerja reguler atau tetap," ujarnya.

Sementara itu Kadisnaker Palembang Rediyan Deddy mengatakan bahwa pihaknya membuka kuota untuk 1.000 orang dikirim ke Jepang.Yang mendaftar 600, tapi yang mengikuti tes hanya 170 orang.

Dia mengungkapkan beberapa alasan banyak orang yang tidak mau kerja di luar negeri salah satunya yakni mental, budaya, dan biaya.

"Mental anak-anak ini belum terlatih dan kaget ada budaya kita takut merantau, padahal ini kesempatan besar. Kemudian mereka juga memikirkan biaya, kemudian hambatan lagi mereka memikirkan bahasa. Sebenarnya itu sudah kita antisipasi dengan kita melakukan program pelatihan bahasa. Kan masih ada 2 bulan setengah pelatihan program bahasa sebelum berangkat," jelasnya.

Untuk pembiayaan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Bank Sumsel-Babel. Bagi yang lolos akan membayar dengan metode cicilan sehingga tidak terlalu memberatkan.

Dia menjelaskan, ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui sebelum diberangkatkan ke Jepang di antara tes dasar matematika, fisik, kesamaptaan, dan medical check up.

"Kesamaptaan ini lari 30 kilo selama 15 menit, push up, sit up dan terakhir medical check up setiap tahapan-tahapan," ujarnya




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads