Misi Lestarikan Warisan Budaya Lewat Festival Candi Bumiayu

Sumatera Selatan

Misi Lestarikan Warisan Budaya Lewat Festival Candi Bumiayu

Candra Budi - detikSumbagsel
Selasa, 03 Okt 2023 22:05 WIB
ICMI Sumsel bersama Kabupaten PALI akan gelar festival Candi Bumiayu
ICMI Sumsel bersama Kabupaten PALI akan gelar festival Candi Bumiayu (Foto: Candra Budi)
Palembang -

ICMI Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten PALI, akan menggelar Festival Candi Bumiayu. Kegiatan itu rencananya akan dilaksanakan pada 19-20 Oktober 20223 di Kabupaten PALI.

Sekretaris ICMI Sumsel Bahrul Ilmi Yakub mengatakan, festival yang digelar ini untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya kepada masyarakat khususnya berkaitan dengan Candi Bumiayu.

Bahrul mengatakan banyak masyarakat beranggapan bahwa Sumsel tidak memiliki warisan candi. Padahal, lanjutnya, ada 3 candi yang berkaitan dengan sejarah Sriwijaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak yang menganggap bahwa Sumsel atau Sriwijaya tidak memiliki warisan candi, padahal ada 3 candi yang terkait erat dengan sejarah Sriwijaya. Salah satunya adalah Candi Bumiayu ini yang ada di PALI," katanya, Selasa (3/10/2023).

Bahrul mengungkapkan, Candi Bumiayu merupakan warisan kerajaan Sriwijaya yang mengandung makna historis mendalam.Aspek yang menarik dari candi ini adalah perpaduan antara ajaran Hindu dan Budha.

ADVERTISEMENT

Meskipun dipimpin oleh masyarakat Hindu, lanjutnya, di dalam candi ini terdapat arca-arca Budha."Hal ini menjadi simbol penting tentang toleransi beragama yang telah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya hingga sekarang di Sumsel," ungkapnya.

Ia menjelaskan selain memiliki nilai sejarah dan budaya, Candi Bumiayu juga merupakan aset yang berharga bagi Kabupaten PALI dan Sumsel. Namun, kata dia, saat ini candi tersebut masih dalam kondisi reruntuhan dan belum direhabilitasi sepenuhnya.

Menurutnya, upaya untuk mengembalikan candi ini ke dalam bentuknya yang lebih baik, tentunya memerlukan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini hampir sama dengan pembangunan kembali Borobudur di masa lalu.

Namun, jika dilakukan pengelolaan yang baik, candi ini akan memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan kepada masyarakat setempat, terutama dalam sektor pariwisata.

Kadisbudpar Kabupaten PALI Novita Febrianti mengatakan, sebenarnya festival akan dilakukan selama 3 hari. Di hari pertama akan diisi dengan permainan rakyat tradisional yang telah menjadi bagian integral dari budaya yang ada.

"Permainan rakyat ini adalah warisan berharga yang telah turun-temurun di Kabupaten kita," katanya.

Kemudian pada hari ke 2, kata dia, akan menjadi ajang perlombaan teatrikal yang sangat dinanti-nanti. Lomba teatrikal ini, lanjutnya, akan menampilkan kreativitas dan bakat dari para peserta yang telah bersiap-siap dengan baik.

"Mereka (peserta) akan membawakan cerita-cerita yang menggugah hati, menghadirkan seni pertunjukan yang luar biasa, dan menghibur penonton dengan penampilan yang memukau," ungkapnya.

Kata dia, hari ketiga merupakan puncak pada acara festival. Kegiatan itu dilakukan dengan Seminar tentang Candi Bumiayu sebagai sorotan utamanya.

"Candi Bumiayu sebagai warisan Sriwijaya di Bumi Serepat Serasan. Para ahli, peneliti, dan pemangku kebijakan akan berkumpul untuk mendiskusikan dan mendalami pentingnya Candi Bumiayu dalam konteks sejarah dan budaya kami," ujarnya.

"Kami akan menggali lebih dalam tentang bagaimana candi ini menjadi bagian penting dari warisan Sriwijaya yang membanggakan, dan bagaimana kita bisa menjaganya agar tetap abadi," sambungnya.

Sementara itu, Budayawan Sumsel Erwan Suryanegara mengaku festival ini langkah untuk mengangkat potensi pariwisata dan budaya di Bumi Sriwijaya, khususnya di kabupaten PALI.

"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan manfaat kepada masyarakat sekitarnya dan bangsa Indonesia, terutama generasi muda," ujarnya.

Selain itu, penting untuk mengangkat Sriwijaya secara ilmiah, mengingat bahwa Sriwijaya telah dikenal oleh dunia sejak abad ke-20. Meskipun sudah menjadi sejarah dunia, kesadaran mengenai Sriwijaya di kalangan masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan.

"Semoga upaya ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," harapnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads