Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi akan ada peningkatan karbon monoksida (CO) yang akan menyebar selama 4 hari ke depan dampak kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karbon monoksida itu tentunya juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Ya waspada terkait prediksi sebaran partikulat asap karhutla, karena prediksi sebaran karbon monoksida (CO) akan terjadi selama 4 hari ke depan di wilayah Jambi," kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono kepada detikSumbgsel, Minggu (1/10/2023).
Sebaran partikulat karbon monoksida itu akan menyebar selama 4 hari ke depan mulai per tanggal 1-4 Oktober 2023. Bahaya partikulat karbon monoksida ini pun juga dari karhutla yang terus terjadi baik di Jambi, Sumsel dan wilayah Sumatera lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, hingga kini kondisi cuaca masih diselimuti kabut asap cukup pekat dampak kebakaran hutan dan lahan. Asap yang semakin pekat itu tentunya juga membuat kualitas udara semakin memburuk secara terus menerus.
"Dari sebaran karbon monoksida (CO) tentunya akan mengalami peningkatan konsentrasinya dari dampak karhutla," ujar Ibnu
Namun, BMKG juga memprediksi akan ada turun hujan yang akan terjadi di Jambi. Akan tetapi meskipun akan ada turun hujan, kondisi kabut asap akan terus terjadi jika wilayah Sumatera Selatan terus mengalami karhutla.
"Kalau untuk potensi turun hujan itu dari tanggal 1-5 Oktober, dan itu tentunya hujan ini bisa kurangi efek asap, tetapi lebih aman jika wilayah Sumsel diguyur hujan kabut asap pasti berkurang," terang Ibnu.
(mud/mud)