Hujan lebat mengguyur Kota Jambi pagi ini. Hujan selama hampir 3 jam itu membuat udara dalam kualitas baik sejak dua pekan lamanya dalam kategori tidak sehat dan sedang.
Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono mengatakan bahwa saat ini kualitas udara membaik berdasarkan konsentrasi partikulat menujukan angka yang sangat baik.
"Kualitas udara di dua titik pengamatan kami di Bandara Sultan Thaha Jambi dan lokasi Muaro Jambi kondisi Kualitas Udara dah masuk dalam kriteria 'Baik'," ujar Ibnu kepada detikSumbagsel, Kamis (21/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu menyebutkan, terjadinya hujan itu karena adanya konvergensi. Terdapat perlambatan kecepatan angin yang menjadikan pertemuan massa udara di dalamnya, mulai dari pesisir barat Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Sumatera Selatan dan sekitar Selat Malaka.
"Itu yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jambi," ujar Ibnu.
Meski masih masuk dalam musim kemarau, namun kata Ibnu, diperkirakan musim hujan akan mulai lebih cepat di Jambi bagian barat. Yakni di Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, dan sebagian Kabupaten Bungo.
Namun untuk hujan kali ini, Ibnu menyebutkan akan terjadi sampai tanggal 24 September 2023 saja.
"Kemungkinan itu terjadi sampai 24 September 2023, setelah itu berangsur kering lagi atau cuaca cerah. Akan tetapi hujan ini juga akan cukup membantu wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan dan membasahi lahan gambut," terangnya
Selain kualitas udara yang baik, hujan lebat yang mengguyur Kota Jambi hari ini juga membuat udara di Kota Jambi terasa segar.
Warga bahkan merasa bersyukur lantaran hujan yang mengguyur Kota Jambi ini dinilai dapat menghilangkan debu-debu yang beterbangan di jalan serta bau asap bekas karhutla.
"Syukur sekali akhirnya ini hujan yang paling lebat dirasakan selama musim kemarau," ucap Tyo, salah seorang warga Jambi.
(des/des)