Solha, nenek berusia 66 tahun di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung (Babel) meninggal dunia usai menjalani operasi tumor. Keluarga menyebut pasien meninggal setelah tak sadarkan diri pasca operasi.
Sebelumnya, Solha menjalani operasi tumor di punggung di RSUD Bangka Selatan. Keluarga menuding pihak rumah sakit melakukan malapraktik dan akhirnya melapor ke Polres Bangka Selatan, Selasa (19/9/2023) sore.
"Kami melaporkan ke polisi itu pasalnya, karena terindikasi malapraktik," jelas Nadia (39), anak Solha saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (19/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia melaporkan pihak rumah sakit karena ia menilai ada kejanggalan saat dokter melakukan operasi terhadap ibunya. Yakni tidak ada pendampingan dari dokter anestesi.
"Kesalahan operasi tidak ada dokter anestesi. Kalau operasi kan harus ada dokter bedah dan dokter anestesi. Sedangkan dokter melakukan pembedahan (operasi) tanpa didampingi (spesialis) dokter anestesi di tempat. Tapi tetap dikerjakan," tegasnya.
Nadia menceritakan, awalnya sang ibu dibawa ke RSUD Bangka Selatan karena mengalami benjolan di punggung pada Rabu (13/9) lalu. Kemudian diputuskan bahwa Solha perlu dioperasi. Namun setelah menjalani operasi, ibunya malah tak sadarkan diri.
"Makku (ibuku) ini punya sakit, ada benjolan di punggung, kaya bisul. Kemudian kami check up, dokter menyarankan operasi, tepatnya Kamis (14/9) untuk dioperasi," cerita Nadia.
Sebelum operasi, pasien disarankan untuk menginap terlebih dahulu, baru besoknya dilakukan operasi. Pihak keluarga menyepakati hal itu, sehingga Solha pun diinapkan.
"Saat itu kondisi makku sehat. Kemudian dioperasi, Kamis (14/9) pukul 09.00 WIB. Selesai operasi sekitar pukul 11.00-12.00 WIB. Waktu tuh makku tak sadarkan diri kemudian dimasukkan ke ruang rawat inap," ulasnya.
Singkat cerita, pasien ini tak sadarkan diri hingga Jumat (15/9). Kemudian Solha dipindahkan ke ruang ICU tepat pukul 09.00 WIB, karena tidak ada perkembangan.
"Setelah masuk ruang ICU itu, hingga Sabtu (16/9) pagi makku tak juga sadarkan diri. Kami tak bisa bicara apapun sama dia lagi. Kemudian tepat pukul 09.00 WIB, Mak dinyatakan meninggal dunia," sebutnya.
Terpisah, Direktur RSUD Bangka Selatan, dr Rudi Hartono menjelaskan bahwa semua operasi yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Operasi juga dilakukan seusai persetujuan pihak keluarga.
"Kami dari pihak rumah sakit sudah melaksanakan semua tindakan berdasarkan prosedur medis atau SOP, sesuai dengan standar," jelas Rudi Hartono kepada detikSumbagsel.
Dia menyebut, pasien yang dilalukan operasi pada, Kamis (14/9) itu memiliki penyakit tumor.
"Untuk diagnosa beliau ada sakit tumor di punggung. Setiap tindakan sudah melalui persetujuan keluarga," tegasnya.
Hingga kini, polisi masih melakukan proses penyelidikan atas laporan anak pasien yang meninggal diduga jadi korban malapraktik tersebut.
(des/des)