Karhutla Kepung Permukiman Warga di Ogan Ilir, 20 Hektare Lahan Terdampak

Sumatera Selatan

Karhutla Kepung Permukiman Warga di Ogan Ilir, 20 Hektare Lahan Terdampak

Candra Budi - detikSumbagsel
Jumat, 15 Sep 2023 22:31 WIB
Kebakaran lahan kepung pemukiman warga di Ogan Ilir
Petugas melakukan pemadaman karhutla yang mengepung pemukiman warga (Foto: Candra Budi)
Ogan Ilir -

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel). Kali ini, karhutla terjadi di daerah Arisan Jaya dan mengepung permukiman warga.

Komandan Regu Manggala Agni Rahmad Hadi Wijaya mengatakan pihaknya mendapat informasi adanya kebakaran ini pukul 11.00 WIB. Untuk memadamkan api, sambungnya, Manggala Agni menerjunkan 4 regu dengan jumlah personel 60 orang.

"Sekarang titik kebakaran ada daerah Arisan Jaya, Jembatan Kurung. Kami dari Manggala Agni menurunkan 4 regu, 2 regu dari Banyuasin, 1 BKO dari Lahat dan 1 regu dari Musi Banyuasin. Personel 4 regu 60 orang," katanya ditemui di lokasi saat memadamkan api, Jumat (15/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan di daerah ini juga ada perkampungan sehingga tim sedang melakukan evakuasi di sana dan penanganan. Sampai sekarang kawan-kawan masih berjuang api-api masih membara. Ini sekarang asap dan kita kendala dari angin," lanjutnya.

Ia menuturkan petugas sudah bersiaga dan melakukan pengendalian di sekitar perkampungan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluas.

ADVERTISEMENT

"Kawan-kawan sudah melakukan kegiatan untuk pengendalian di sana, satu regu dan satu mesin sudah disediakan untuk penanggulangan di sana (perkampungan)," ujarnya.

Rahmad mengaku belum mengetahui pasti luasan wilayah yang terbakar. Namun, untuk lokasi yang terbakar ini dia memperkirakan hampir 20 hektare.

"Sampai sekarang belum kami tahu. Kita prediksi 20 hektare, untuk api ada 3 titik yakni di Arisan Jaya, Sungai Rambutan dan di Desa Ibul," ujarnya.

Rahmad juga mengaku belum mengetahui penyebab dari terjadinya kebakaran ini. Namun, kata dia, kebakaran ini karena titik api yang belum terselesaikan hingga akhirnya membuat api menyeberang dan terjadilah kebakaran ini.

"Kami sampai saat ini belum mendapatkan informasi, tetapi kemungkinan ini sambungan dari titik api yang kemarin belum sempat diselesaikan. Kemarin titik api di daerah Arisan Jaya dan api menyeberang kembali," katanya.

Rahmad mengatakan, untuk air tidak ada kendala karena posisi api berada di dekat sumber air, sehingga membuat petugas tidak kekurangan air untuk memadamkan api. Namun, lanjutnya, angin yang menjadi kendala petugas saat memadamkan api.

"Air cukup tersedia, tetapi angin yang luar biasa hari ini lumayan deras hingga menyebabkan api mudah untuk menyeberang hingga membuat titik-titik baru," ungkapnya.

Sementara itu seorang warga sekitar Burhana mengatakan kebakaran lahan tersebut sudah mendekat pemukiman warga. Sehingga, warga ikut membantu petugas memadamkan api.

"Api mulai mendekati rumah baru siang tadi, awalnya api ada di seberang karena terbawa angin langsung menyambar ke sini. Kami memadamkan api sendiri dengan ember. Kami nanti malam juga berjaga agar api tidak sampai ke rumah," katanya ditemui di rumahnya.

Dia mengaku sudah tinggal di lokasi tersebut sejak tahun 1981. Kebakaran yang terjadi setiap tahun sudah dianggap biasa oleh warga sekitar dan membuatnya tidak mengungsi serta lebih memilih memadamkannya bersama warga.

"Sudah tinggal di sini sejak tahun 1981. Memang setiap tahun terjadi kebakaran tidak pernah mengungsi dan memadamkan sendiri," ujarnya.

Dia pun meminta perhatiannya kepada pemerintah untuk memberikan bantuan pompa ketika terjadi kebakaran sehingga tidak memadamkan lagi dengan ember.

"Kami minta perhatian dari pemerintah seperti mesin, jangan sampai kita pakai ember kalau memadamkan api," pungkasnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads