Sebanyak 130 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) At Tauhid Yayasan Kampoeng Tauhid Sriwijaya,Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel) terpaksa dipulangkan ke rumah masing-masing. Hal ini dikarenakan dampak kabut asap di sekitar Ponpes.
"Lahan pertanian yang dikelola pengurus pondok terbakar. Alhamdullilah sejauh ini tidak membahayakan," ujar Kabag SDM Ponpes At Tauhid Sriwijaya, Panca, Jumat (15/9/2023).
"Namun proses belajar mengajar diliburkan untuk sementara waktu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, waktu malam kejadian api cukup besar, TNI,Polri, Manggala Agni serta masyarakat bahu membahu memadamkan api. Untungnya api cepat padam.
"Tapi dampak dari Karhutla ini santri mengalami sesak nafas, sakit kepala dan batuk. Bahkan ada 5 santri yang mengalami dampak cukup serius, sehingga harus dibawa ke tenaga kesehatan," ujarnya.
Sementara untuk yang lain masih bisa diantisipasi dengan menggunakan masker. Tapi mereka batuk dan sedikit susah bernafas pada saat kejadian.
"Santri sudah dikondisikan, sudah dipulangkan dan mereka semua sudah diberi suplemen dan masker. Kita harapkan Allah segera menurunkan hujan untuk meringankan beban masyarakat," ujarnya.
Jika kondisi sudah membaik, lanjutnya,Ponpes akan kembali memanggil para santri untuk kembali ke mengikuti proses belajar mengajar.
"Diliburkan 3 hari kalau memungkinkan akan kita panggil lagi. Tapi kita lihat situasi dan kondisi dulu," ungkap dia.
Sementara itu Kalaksa BPBD OI, Edi Rahmat mengatakan sejauh ini pihaknya masih secara maksimal memadamkan api. Beberapa wilayah terbakar termasuk di Pondok Pesantren At Tauhid yayasan Kampoeng Thauhid, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.
"Kemarin api sempat membesar mendekati Ponpes. Alhamdulillah dibantu masyarakat TNI, Polri dan rekan - rekan dari BPBD dapat ditangani hingga tidak menyambar rumah dan Ponpes AT Thauhid tersebut," ujarnya.
Dikatakan Edi, luas lahan yang terbakar cukup luas sekitar 20 hektar.
"Waktu kejadian hambatan yang kita rasakan angin cukup kencang, jalan susah masuk ke dalam, kalau air habis di tangki kita harus ke luar untuk mengisi air," ujarnya.
(mud/mud)