Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir (OI) mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di OI sebanyak 381,78 hektare. Sampai saat ini, status masih siaga.
"Sampai dengan hari ini sudah ada 115 kejadian kebakaran hutan dan lahan dengan total 381,78 hektare yang sudah terbakar," kata Kalaksana BPBD OI Edi Rahmat, dihubungi detikSumbagsel, Kamis (14/9/2023).
Edi mengatakan, daerah yang dominan terjadinya kebakaran berada di daerah Indra Utara, dan Pemulutan Barat. Lanjutnya, dua daerah itu yang sering berulang-ulang terjadi kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering terjadi yaitu di daerah Indra Utara, Kecamatan Pemulutan, dan Pemulutan Barat ,sering di situ yang terjadi berulang-ulang," ujarnya.
Meski banyak lahan yang sudah terbakar, Edi mengatakan bahwa status karhutla di OI masih siaga dan belum menjadi tanggap darurat. Namun, jika sudah tidak terkendali maka akan ditingkatkan menjadi tanggap darurat.
"Belum (tanggap darurat) kita masih melihat kondisi karena sejauh ini masih bisa kita kendalikan walaupun cukup banyak tapi masih terkendali. Tapi sudah tidak dapat kita terkendali baru kita tetapkan status tanggap darurat. Status saat ini masih siaga," ungkapnya.
Ia menjelaskan untuk meningkatkan status darurat, ada beberapa pertimbangan seperti misalnya sudah ada sudah korban baik harta dan jiwa. Tapi, Edi berharap tidak sampai terjadinya hal itu, dan sampai hari ini belum ada korban jiwa.
"Banyak (naik status tanggap darurat) ada intensitas kebakaran, korban juga baik harta maupun jiwa. Kita tidak berharap ada korban jiwa dan berharap tidak ada korban harta benda tapi kita berusaha seoptimal mungkin agar semua kejadian karhutla ini dapat kita kendalikan. Tidak ada korban, insya Allah kita berharap tidak ada," katanya.
Edi menyebut menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi saat ini adalah 99 persen adalah ulah manusia. 1 persennya karena faktor alam.
"Sebagian besar merupakan ulah manusia 99 persen ulah manusia, hanya 1 persen kejadian ini karena faktor alam," katanya dihubungi detikSumbagsel, Kamis (14/9/2023).
Karena banyaknya karhutla, Edi mengaku sudah diperintahkan Bupati OI Panca Wijaya Akbar untuk selalu siaga. Tentunya, fengan berkolaborasi dengan TNI-Polri, Manggala Agni dan unsur-unsur terkait.
"Kami BPBD sudah diinstruksikan oleh Pak Bupati Panca Wijaya Akbar untuk selalu siaga penuh di dalam penanggulangan bencana ini berkolaborasi dengan Manggala Agni, TNI-Polri dan unsur-unsur yang terkait untuk melakukan baik itu sosialisasi pemadaman dini, maupun penanganan kondisi darurat dalam keadaan bahaya kebakaran lahan ini dengan tindakan tanggap darurat," ujarnya.
(mud/mud)