Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Palembang mencapai 4.325 kasus. Hal ini dikarenakan udara yang buruk terjadi saat ini.
Rinciannya pada minggu pertama Agustus sebanyak 2.203 kasus, minggu kedua naik menjadi 2.387. Lalu pekan ketiga 2.428 kasus, pekan keempat sebanyak 3.141 kasus, dan minggu pertama di bulan September naiknya cukup signifikan menjadi 4.325 kasus.
"Kasus ISPA ini cukup tinggi saat udara di Palembang cukup buruk pada minggu pertama September," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yudhi dengan meningkatnya kasus ISPA, Dinkes Palembang memaksimalkan 42 puskesmas induk. Selain itu ditambah dengan 35 rumah sakit untuk penanganan kasus ISPA.
"Yang banyak terkena ISPA yakni di atas usia 5 tahun. Namun, yang paling berisiko adalah usia balita, terutama bayi di bawah 1 tahun," jelasnya.
Dikatakan Yudhi, untuk kecamatan di Kota Palembang yang banyak terkena kasus ISPA di Kecamatan Sukarami, Kalidoni, dan Jakabaring.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Kota Palembang untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang,perbanyak minum air putih hangat, jika sakit bertambah berat segera datang ke Fasyankes," imbaunya.
(mud/mud)