Modifikasi Cuaca Tak Bisa Dilakukan di Sumsel Cegah Asap

Sumatera Selatan

Modifikasi Cuaca Tak Bisa Dilakukan di Sumsel Cegah Asap

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 09 Sep 2023 09:30 WIB
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo. Foto: Welly Jasrial Tanjung/detik.com)
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo. Foto: Welly Jasrial Tanjung/detik.com
Palembang -

Upaya penekanan penyebaran asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Sumatera Selatan (Sumsel) tak dapat dilakukan. Penerapan TMC terkendala karena tidak adanya awan hujan.

"Untuk TMC kami sudah melakukan di bulan Mei dan Juni semua berjalan dengan baik namun untuk di akhir bulan ini sampai di bulan oktober kami belum bisa melaksanakan TMC dikarenakan awan hujannya belum memungkinkan untuk melaksanakan operasi TMC karena kita membutuhkan awan hujan tersebut," terang Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo, Jumat (8/9/2023).

Sigit mengatakan bahwa saat ini ada sebanya 6 unit heli. Diantaranya 1 pesawat patroli dan 5 waterboombing. Kondisi peralatan tersebut dimaksimalkan. Namun saat ini ada 2 unit waterboombing dalam perawatan karena jam terbang yang cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedang dalam perawatan namun 3 sedang beroperasi. InsyaAllah 2-3 hari ke depan beroperasi lagi,' jelasnya.

Saat ini dicatat kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI) dan Musi Banyuasin (Muba) penyumpang titik api terbanyak. Sigit, untuk kondisi memang beberapa titik-titk cukup masif, meluas dikarenakan kondisi gambutya sudah mengering dan ini menjadi permasalahan.

ADVERTISEMENT

"Selain tiga Kabupaten tersebut ada juga di wilayah barat yang ditemukan titik panas. Lahan gambut yang mengering menjadi masalah bagi kita. Karena asapnya datang dari bawah.

Pihak berjanji akan berupaya bekerjasama dengan seluruh stakeholder untuk mencegah penyebaran kebakaran.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang seperti sudah disampaikan bapak kapolda Sumsel untuk menghindari tidak ada lagi yang membakar dan membuka lahan secara serampangan atau tidak sesuai ketentuan," katanya.




(bpa/bpa)


Hide Ads