Sisa tagihan yang ditinggalkan pasangan pengantin baru di Palembang berbuntut panjang. Pihak keluarga telanjur malu hingga menyalahkan wedding organizer (WO) yang dianggap telah memviralkan pasangan ini.
Sedangkan pihak WO mengaku tak bisa apa-apa lagi hingga memilih pasrah. Biaya yang belum dibayarkan pasangan itu sebesar Rp 21,7 juta, kemungkinan harus direlakan hilang begitu saja oleh pihak WO.
Awal Mula Kehebohan Sisa Tagihan Biaya Pesta
Kasus ini awalnya ramai karena unggahan yang dibuat oleh Founder Sanggar Musi Wedding di Palembang, Heriandi. Ia mencari pasutri baru bernama Dila dan Candra yang belum melunasi biaya pesta pernikahan mereka pada Juni 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri menjelaskan, awalnya pasangan tersebut mengambil paket Rp 30,5 juta. Namun karena tidak menggunakan jasa fotografer, mereka pun mengambil paket Rp 29 juta. Ada tambahan Rp 700 ribuan karena mereka meminta tambahan tenda dan beskap. Total akhir Rp 29,7 juta.
WO menerima uang muka (down payment) Rp 2 juta di awal. Namun setelah itu, pembayaran macet. Pasangan tersebut berjanji membayar pada H-7, namun sampai H-1 mereka belum juga melunasi sisa tagihan dengan berbagai alasan.
"Setelah H-1 ditagih ternyata tidak dibayar juga dengan alasan uangnya dipakai untuk masak-masak. Lalu si pengantin pria berjanji (bayar) H+1. Setelah ditunggu akhirnya pada pukul 16.00 WIB pasangan pengantin ini datang ke galeri dan hanya membawa uang Rp 4 juta. Padahal mereka berjanji akan membayar Rp 15 juta. Alasan pengantin pria digunakan untuk keperluan lain," tuturnya pada Rabu (16/8/2023) lalu.
Lalu saat didatangi H+4 ke rumah pengantin pria di Palembang, Heri mendapati ternyata mereka sudah pergi sejak H+2 meninggalkan sisa tagihan Rp 23,7 juta. Pihak keluarga pria pun membayar Rp 1 juta sebanyak 2 kali, masing-masing pada bulan Juli dan Agustus. Setelah itu mereka lepas tangan.
Upaya Terakhir WO Via Media Sosial
Karena seperti tidak ada penyelesaian, Heriandi pun berinisiatif untuk mengunggah postingan guna mencari keberadaan pasangan tersebut. Ia pun mengaku sudah meminta izin kepada pihak keluarga pengantin pria, yang juga tidak tahu keberadaan si pengantin.
"Kami sudah bingung ini keluarga pria juga tidak ada solusi. Kami bilang yang bisa menyelesaikan ini pengantinnya saja. Maka kami izin mencari keberadaan mempelai, yang akhirnya kami buat video di TikTok," ujar Heri.
Heriandi juga memberi waktu hingga akhir Agustus. Apabila yang bersangkutan tidak juga muncul melunasi sisa tagihan, ia berencana melapor ke polisi. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui di mana keberadaan pengantin tersebut.
Keluarga Merasa Dipermalukan, WO Lelah hingga Menyerah di halaman selanjutnya.
Keluarga Wanita Angkat Bicara dan Merasa Dipermalukan
Lama setelah penuturan Heri tersebut, akhirnya ada pihak keluarga wanita yang angkat bicara. Zainal, kakek dari pengantin wanita, mengaku kecewa berat dengan pihak WO karena sudah menyebarkan cerita ini ke publik.
Menurut Zainal, seharusnya semua masalah bisa dibicarakan baik-baik. Ia pun mengklaim bahwa pihak keluarga sudah menunggu kedatangan WO ke rumah pengantin wanita di Banyuasin untuk menyelesaikan persoalan ini, tapi piha WO tak kunjung datang.
"Kami kecewa dengan sikap WO tersebut. Kenapa harus diviralkan? Karena sudah jadi konsumsi publik, kami keluarga malu. Kami tidak mau bayar karena sudah telanjur malu. Malu kami sampai viral. Kades kami ikut malu. Seluruh dunia ini tahu karena permasalahan ini," tegas Zainal, Jumat (25/8/2023).
Zainal juga mengaku tak takut jika pihak WO memang mau melaporkan kasus ini ke polisi. Keluarga juga sudah tidak mau mengurusi perkara ini.
"Terserah Wo itu mau lapor ke mana, karena keluarga kami sudah telanjur malu dengan kejadian ini. Harusnya bicarakan baik-baik, jangan tiba-tiba diviralkan seperti ini," ujarnya.
WO Mengaku Lelah dan Memilih Menyerah
Ketika ditanya kembali mengenai kasus ini dan pernyataan keluarga yang kecewa, pihak WO pun angkat tangan dan mengaku menyerah. Heriandi memilih untuk fokus pada pekerjaannya karena masih banyak pengantin lain yang harus diurus.
"Mohon maaf saya sudah sangat capek dengan masalah ini. Saya mau fokus urus manten selanjutnya," kata Heriandi dihubungi pada Sabtu (26/8/2023).
Terkait rencananya membawa kasus ini ke jalur hukum, Heriandi juga belum dapat memastikan. Yang jelas untuk saat ini, dia akan fokus pada urusan lain yang lebih mendesak dulu.
"Mohon maaf saya nggak bisa ngapa-ngapain lagi dengan masalah ini. Mohon pengertiannya karena banyak yang mau diurus," imbuhnya.
Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)

Koleksi Pilihan
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksumbagsel