Sosok Dian Dosen UIN Solo yang Tewas: Anak Guru Besar-Lulusan Australia

Regional

Sosok Dian Dosen UIN Solo yang Tewas: Anak Guru Besar-Lulusan Australia

Agil Trisetiawan Putra - detikSumbagsel
Jumat, 25 Agu 2023 16:20 WIB
Kabar duka meninggalnya dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34).
Sosok dosen UIN Solo yang meninggal di rumahnya (Foto: dok. Istimewa)
Palembang -

Dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani, ditemukan tewas tertutup kasus lantai di dalam rumah terkunci di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Begini sosok Dian.

Wanita itu merupakan anak dari Guru Besar Universitas Mataram (Unram), Prof. Moh Hasil Tamzil. Dian diketahui belum menikah.

Dian menjadi dosen di UIN Raden Mas Said Solo jurusan Ilmu Alam, dengan status PNS yang memiliki jabatan fungsional asisten ahli tiga tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita 34 tahun itu menyelesaikan S1-nya di Unram jurusan Kimia lulus tahun 2011. Kemudian dilanjutkan S2 Universitas Macquarie Australia jurusan Ilmu Lingkungan yang lulus tahun 2016.

Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Solo, Rahmawan Arifin mengatakan Dian tengah mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa S3 di Inggris.

ADVERTISEMENT

"Hari ini, almarhumah akan menjalani kegiatan wawancara untuk mendapatkan beasiswa LPDP di Inggris. Beliau merupakan orang-orang yang lolos dalam seleksi penerima beasiswa," kata Arifin kepada awak media, dilansir detikJateng, Jumat (25/8/2023).

Korban kemudian menjadi ASN golongan Penata Muda tingkat 1 pada tahun 2021. Dia kemudian menjadi Dosen UIN Raden Mas Said Solo Prodi Ilmu Lingkungan.

"Kami keluarga besar Raden Mas Said Solo merasakan kehilangan yang sangat mendalam, dan belasungkawa yang sangat dalam atas meninggalnya dosen terbaik kami. Dosen yang sedianya diperuntukkan untuk pembukaan Prodi baru, yaitu Ilmu Lingkungan," ujarnya.

Sosok Korban di Mata Rekan

Menurut rekan korban, Hafidah, sosok Dian merupakan pribadi yang rendah hati. Dian aktif bergelut dengan sampah. Dia sangat peduli dengan lingkungan.

"Kita sering bertemu dan kami banyak belajar dengan Mbak Dian. Dia orang yang sangat rendah hati, dengan siapa pun dia ajak berkawan," kata Hafidah.

Teman korban yang lain, Fuad Hasyim mengatakan Dian adalah sosok dosen muda yang pendiam dan tidak banyak memiliki masalah dengan orang lain. Ia juga dikenal sosok yang bisa menjaga diri dan tidak banyak protes.

"Beliau sosoknya memang lurus-lurus saja, ngajar ya ngajar, penelitian juga jalan. Track record dia sebagai dosen memang sangat bagus," kata Fuad.

Untuk diketahui, Dian ditemukan meninggal di rumah temannya di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, kemarin siang. Jasad Dian ditemukan tertutup kasur. Saat itu posisi rumah terkunci dan dia seorang diri di dalam.

Polisi menyebut ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Dugaan masih lidik. Tapi ada tanda-tanda kekerasan," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit di TKP, Kamis (24/8).




(mud/mud)


Hide Ads