Dian Dosen UIN Solo yang Ditemukan Tewas Ternyata Putri Guru Besar Unram

Dian Dosen UIN Solo yang Ditemukan Tewas Ternyata Putri Guru Besar Unram

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 25 Agu 2023 15:06 WIB
Salat jenazah dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani (34), di depan gedung Rektorat UIN Raden Mas Said Solo, Jumat (25/8/2023).
Salat jenazah dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani (34), di depan gedung Rektorat UIN Raden Mas Said Solo, Jumat (25/8/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Dosen Dosen UIN Raden Mas Said Solo Wahyu Dian Silviani (34) yang ditemukan tewas di Sukoharjo berasal dari kalangan keluarga pendidik. Dia merupakan anak dari guru besar di Universitas Mataram (Unram), Prof Moh Hasil Tamzil.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Raden Mas Said Solo, M Lutfi Hamid.

"Mohammad Hasil Tamzil, status ayah kandungnya. Pekerjaan dosen (Unram)," kata Lutfi, Jumat (25/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil Tamzil sendiri dikukuhkan menjadi guru besar Unram pada Mei 2021. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan Kota Mataram.

Saat diwawancara, Hasil Tamzil, mengatakan putrinya memiliki karakter yang tidak suka menyusahkan orang lain. Dian selalu berusaha mandiri.

ADVERTISEMENT

"Anak kami memiliki dedikasi dan totalitas, memang seperti itu sudah dari kecil. Anaknya tidak neko-neko, tidak pernah memiliki keinginan macam-macam. Tidak pernah menyusahkan orang tua, sekolah mencari beasiswa sendiri," kata Tamzil.

Tamzil menyebut, ada tindakan kejahatan dalam kematian anaknya. Sehingga dia meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus kematian putrinya.

"Kasus kematian anak saya ini sesungguhnya masalah kriminal. Tapi karena ini masalah kriminalitas, saya mohon pada Pak Polisi, ini tolong diusut tuntas, ini masalah kejahatan," ucapnya.

Untuk proses hukumnya, dia meminta UIN Raden Mas Said Solo untuk membantu mencarikan kuasanya. Sebab, Tamzil akan kembali ke Mataram, Nusa Tenggara Barat.

"Saya mungkin tidak bisa bolak-balik ke sini, saya mohon kepada lembaga ini, UIN ini untuk menunjukkan pengganti saya. Karena penerbangan Mataram-Solo tidak ada setiap saat," ujarnya.




(ahr/dil)


Hide Ads