Kisah Bunga Wakil Babel di Paskibraka Nasional, Tak Gengsi Jual Kue di Sekolah

Kisah Bunga Wakil Babel di Paskibraka Nasional, Tak Gengsi Jual Kue di Sekolah

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Minggu, 13 Agu 2023 12:02 WIB
Bunga Puspita Sari (berkepang) mewakili Babel di Paskibraka Nasional. Ia kerap berjualan kue di sekolah.
Foto: Istimewa
Pangkalpinang -

Kisah datang dari gadis berusia 16 tahun asal Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel). Bunga Puspita Sari, siswa SMA Negeri 3 Pangkalpinang mewakili Babel menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023. Ia tak gengsi berjualan kue di sekolah tempatnya menimba ilmu.

Bunga merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara dari pasangan Mat Syarip dan Juwarni. Kini dia sedang berada di Jakarta setelah terpilih menjadi anggota Paskibraka 2023 mewakili Bangka Belitung.

Ada kisah menarik dan menginspirasi dari sosok Bunga. Selain sibuk belajar, Bunga juga kerap membantu ibunya dan perekonomian keluarga dengan berjualan kue. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban sang ibu setelah ayahnya wafat karena sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gadis sapaan akrab Bunga tersebut diketahui menjual kue buatannya sendiri di sekolah disela sebelum masuk jam pelajaran dan waktu istirahat. Ibu Bunga sendiri bekerja sebagai buruh setrika di sebuah kios kecil di Kota Pangkalpinang, Bangka.

Ditemui detikSumbagsel di Jalan Sriwijaya, Kecamatan Melintang Pangkalpinang, ibu Bunga menuturkan bahwa anak bungsunya itu merupakan anak yang rajin dan patuh terhadap orang tua. Bahkan tiap hari sekolah, ia bangun lebih awal untuk mempersiapkan barang dagangan yang akan dijual di sekolah.

ADVERTISEMENT

"(Bunga) bangun awal terus. Apalagi kalau kalau hari-hari sekolah, dia bangun jam 4 untuk nyiapin kue yang mau dijual di sekolah. Tapi kalau haru libur bangun jam 5-an," kata Juwarni mengawali cerita kepada detikSumbagsel, Sabtu (12/8/2023).

Diceritakan Juwarni, anak bungsunya itu berjualan kue di sekolah atas kemauannya sendiri. Bahkan kue yang dijual di sekolah dibuat sendiri, bukan dibeli lalu dijual kembali.

"(Jual kue) kemauan sendiri. Mungkin dia tau kondisi mamanya. Jadi jual kue untuk jajan, uang jajan dia cari sendiri," ujarnya.

"Kue yang dijual itu dibuat sendiri. Biasanya buat kuenya sore, pas pulang sekolah. Nah pagi-paginya dia bangun lebih awal untuk nyiapin kue," sambungnya.

Ibu Bunga (pegang foto) memperlihatkan foto saat Bunga masih kecil bersama sang ayah.Ibu Bunga (pegang foto) memperlihatkan foto saat Bunga masih kecil bersama sang ayah. Foto: Deni Wahyono/detikcom

Meskipun sibuk membuat dan berjualan kue, rupanya Bunga tetap menyempatkan diri untuk berlatih lari demi bisa mengikuti tes Paskibraka.

"Anaknya ulet, kalau sudah waktu latihan tes Paskibraka bangun jam 5 dia lari pagi. Bahkan kadang setelah buat kue dia pun sempat berlatih," ujarnya.

Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, akhirnya Bunga terpilih mewakili Bangka Belitung jadi anggota Paskibraka Putri. Tentunya keberhasilan itu membuat bangga orang tua dan keluarga dekat.

"Bangga dan nggak nyangka, anak saya yang lugu bisa terpilih jadi Paskibraka. Apalagi Bunga ini jarang main, paling main HP itu pun selesai buat kue," tutur Ibunya.

Anak bungsunya itu pun sempat mengutarakan kedepan ingin bercita-cita masuk polisi. Hal itu diungkapkan Bunga sejak masih duduk di bangku SMP.

"Keinginannya jadi Polwan. Sebagai orang tua saya hanya bisa mendoakan semoga cita-citanya itu terwujud," tutupnya.




(des/des)


Hide Ads