Zaharman (58), guru SMAN 7 Rejang Lebong yang menjadi korban katapel orang tua murid, telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Namun karena masih trauma dan harus rutin check-up, Zaharman dan keluarga memutuskan tinggal di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) dan belum kembali ke Bengkulu.
Zaharman bersama istri dan anaknya menyewa rumah di Lubuklinggau, tak jauh dari Rumah Sakit AR Bunda tempatnya dirawat selama ini. Ilham Mubdi, anak sulung Zaharman, mengatakan bahwa ayahnya telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit sejak Rabu (9/8/2023).
Namun karena pertimbangan harus rutin check up mata ke rumah sakit, keluarga memutuskan menyewa rumah di Lubuklinggau saja dan tidak langsung pulang ke Rejang Lebong, Bengkulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kita telah boleh rawat jalan dan pulang. Tapi karena masih harus check up ke rumah sakit, akhirnya kita menyewa rumah tidak jauh dari rumah sakit," kata Ilham, Kamis (10/8/2023).
Selain karena kepentingan check up, Ilham mengaku ayahnya masih merasa trauma dan merasa tidak aman jika pulang ke rumah di Rejang Lebong. Meskipun pelaku yakni Arfan Jaya (45) sudah ditangkap.
Sebelumnya, Ilham pun menyampaikan keinginan ayahnya untuk pindah rumah dan pindah sekolah tempat mengajar. Sebab, ia masih takut dan trauma jika harus kembali bekerja di sekolah yang lama.
"Meski telah boleh pulang, ayah masih belum bisa bekerja. Untuk rencana akan pindah rumah dan kerja ayah masih kami urus," tutup Ilham.
(des/nkm)