Geger, finalis Miss Universe Indonesia 2023 diminta body checking tanpa busana dan difoto oleh penyelenggara. Atas perbuatan itu, sejumlah finalis melapor ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelecehan.
Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraeni mengungkap ruangan yang dipakai penyelenggara untuk melakukan body checking para finalis tersebut. Lokasi atau ruangan untuk body checking sambil telanjang tersebut ternyata dilakukan di sebuah ballroom hotel.
Dari gambar yang ditunjukkan Mellisa ke media, ballroom tempat body checking telanjang itu hanya ditutup partisi kayu. Tampak juga banner dan sejumlah kursi di ruangan tersebut. Bahkan kata Mellisa, ada CCTV di ruangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bisa dilihat ya, jadi ini, iya body checking-nya di sini, dan ada CCTV kan di belakangnya, jadi nggak sama sekali, ini nggak bisa dibilang ruangan," kata Mellisa sambil memperlihatkan foto ruangan tersebut di HP nya usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (9/8), dilansir detiknews.
Ia juga mengungkap, lokasi body checking tersebut hanya ditutupi banner dan gantungan baju. Ruangan ballroom tersebut juga tampak cukup luas.
"Ballroom, bisa kebayang kan ya gede, ada CCTV hanya dibuat sekat dari banner dan gantungan baju. Jadi mereka yang dari dalam bisa melihat dari luar," kata Mellisa.
Dikatakannya, para finalis tersebut tidak mengetahui ada agenda body checking. Mereka hanya diberitahu untuk fitting busana. Namun tiba-tiba mereka diminta membuka pakaian yang dikenakan dan dilakukan pengecekan badan.
"Sebenarnya agendanya fitting, tetapi ada agenda yang mereka buat. Fitting-nya memang iya, tapi di luar itu ada tiba-tiba (body checking) tanpa diagendakan," ujarnya.
Bahkan dalam proses pengecekan badan tersebut, korban juga mengaku ada panitia pria. Mereka mengaku tertekan saat itu apalagi ada CCTV yang dikhawatirkan dapat menangkap momen mereka tanpa busana.
"Kita bisa bayangkan bagaimana teman-teman kontestan mereka tertekan dalam situasi seperti itu," kata dia.
"Sejauh ini kita sih buktinya sudah sempat lihat tapi tersebarnya sejauh mana, biar pihak kepolisian yang menilai. Karena di dalam ballroom itu kan ada CCTV," imbuhnya.
(nkm/nkm)