Kasus Kekerasan-Pelecehan di Lampung Tinggi, Mayoritas Menimpa Anak

Lampung

Kasus Kekerasan-Pelecehan di Lampung Tinggi, Mayoritas Menimpa Anak

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Rabu, 09 Agu 2023 06:31 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Lampung -

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lampung mencatat 307 kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak. Mayoritas kasus menimpa anak.

Jumlah itu tercatat terjadi selama periode bulan Januari hingga Juni 2023 yang tersebar di hampir seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.

Kepala Dinas PPPA Lampung, Fitrianita Damhuri menjelaskan dari 307 kasus tersebut didominasi oleh kekerasan terhadap anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Usia anak-anak mengalami kekerasan paling banyak yakni 243 orang atau 79,2 persen. Sementara untuk usia dewasa sebanyak 64 orang atau 20,8 persen," kata Fitrianita ditemui detikSumbagsel di ruang kerjanya, Selasa (8/8/2023).

Dari data tersebut, lanjut Fitri terdapat 220 kasus kekerasan seksual terhadap anak.

ADVERTISEMENT

"Kami mencatat ada 220 kasus pelecehan seksual terhadap anak. Kemudian 71 kasus kekerasan psikis, 45 kasus kekerasan fisik, 13 kasus eksploitasi serta 20 kasus lainnya," tutur dia.

Fitri menyampaikan, wilayah paling banyak penyumbang kasus terbesar di Provinsi Lampung yakni Kabupaten Lampung Tengah.

"Lampung Tengah paling banyak ya, kami mencatat 75 kasus. Lalu kedua ada di Kota Bandar Lampung yakni sebanyak 56 kasus, selanjutnya ada Kabupaten Way Kanan 35 kasus, Kabupaten Lampung Timur 30 kasus, Kabupaten Tulang Bawang Barat 17 kasus, Kabupaten Tulang Bawang 16 kasus, Kabupaten Pesisir Barat 13 kasus, Lampung Selatan dan Tanggamus 12 kasus, Kabupaten Pesawaran 11 kasus, Kabupaten Mesuji 10 kasus, Kabupaten Pringsewu dan Lampung Utara sama ada 7 kasus, Kota Metro ada 5 kasus dan terakhir Lampung Barat 3 kasus," papar dia.

Dijelaskan Fitri, rata-rata kasus kekerasan maupun pelecehan seksual terhadap anak-anak maupun perempuan terjadi di wilayah terdekat yakni di lingkungan rumah.

Dia memaparkan kasus kekerasan yang berada di lingkungan rumah tangga ada sebanyak 169 kasus.

"Rata-rata lingkungan rumah, dari data kami ada 169 kasus, kemudian di lingkungan sekolah ada 36 kasus, fasilitas umum 33 kasus dan lokasi lainnya ada 46 kasus," imbuhnya.

Dia menyimpulkan, rata korban didominasi oleh pelajar hingga tingkat perguruan tinggi.

"Memang rata-rata korbannya ini pelajar, dari data kami ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendominasi yakni 112 korban, untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) ada 64 korban, tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 60 korban serta mahasiswa ada 19 korban,"jelasnya.




(mud/mud)


Hide Ads