Jenazah Redho Tri Agustian (20) mahasiswa UMY korban mutilasi sadis di Sleman Jogjakarta dimakamkan hari ini. Proses pemakaman Redho diringi isak tangis keluarga dan kerabat.
Jenazah Redho tiba di rumah duka di jalan Yos Sudarso, Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Bangka pukul 12.30 WIB. Usai disinggahkan ke rumah, selang 20 menit jenazah di bawa ke Masjid Jami Al-Ihsan Pangkalbalam untuk disalatkan.
Korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Ampui, Pangklapinang. Redho dimakamkan di sebelah liang lahad neneknya. Ratusan orang datang melayat sekaligus mengantarkan ke peristirahatan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Isak tangis pihak keluarga, kerabat, serta teman semasa sekolah tak bisa terbendung lagi. Mereka tak menyangka Redho berpulang dengan cara begitu sadis, yakni jadi korban mutilasi. Sementara kakak sulung Redho, Rian terlihat tegar berdiri melihat proses pemakaman adiknya yang jadi korban mutilasi.
Rekan Pramuka Redho, Hany saat di SMA Negeri 4 Pangkalpinang merasa sangat kehilangan sahabatnya itu. Bahkan dia menyebut semasa sekolah almarhum dikenal baik kepada siapapun.
"Dia (Redho) kalau nolong orang itu tanpa pamrih dan tak melihat siapa yang ditolong. Dia baik dan penyabar orangnya," kata Hany kepada detikSumbagsel sambil terisak, Sabtu (5/8/2023).
Hany menyebut selain aktif di kegiatan pramuka, Redho juga dikenal aktif setiap agenda atau perlombaan yang diadakan di sekolah. Menurutnya, korban selalu jadi panutan saat aktif di sekolah.
"Iya emang begitu Redho. Pokonya dia nggak pernah marah, sabar banget. Sangat kehilangan (Redho). Saya satu angkatan dengan Redho," jelasnya.
(des/des)