Al Haris Marah Warganya Ditolak RSUD hingga Akhirnya Meninggal

Jambi

Al Haris Marah Warganya Ditolak RSUD hingga Akhirnya Meninggal

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Kamis, 03 Agu 2023 06:30 WIB
Gubernur Jambi, Al Haris ketika mendatangi IGD di RSUD Jambi. Istimewa
Gubernur Al Haris ketika mendatangi IGD di RSUD Jambi. Istimewa
Jambi -

Gubernur Jambi, Al Haris mengaku kecewa atas adanya dugaan penolakan perawatan pasien oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. Al Haris akan meminta klarifikasi dan akan melakukan evaluasi terhadap manajemen rumah sakit.

"Saya sangat menyesali atas kejadian ini, yang tidak enak itukan ketika (pasien) disuruh pulang tidak dirawat lagi pasca operasi lalu meninggal, ini akan kita evaluasi," kata Al Haris, Rabu (2/8/2023).

Al Haris sendiri telah mendatangi RSUD Jambi untuk mengklarifikasi awal pengaduan warga yang diterima oleh DPRD. Al Haris mengaku sangat kecewa dan marah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena diwilayah pemerintahannya ada pelayanan kesehatan yang tidak mendukung pemerintah. Al Haris mengatakan, kejadian seperti itu tidak dia kehendaki.

"Intinya tidak ada rumah sakit kita menolak pasien, kecuali pasien itu yang minta pulang dengan surat pernyataan, silakan saja. Rumah sakit umum wajib melayani seluruh warga Jambi dari manapun," ujarnya.

Sementara terpisah, Wakil Direktur RSUD Jambi, dr Anton Trihartono mengaku akan memanggil seluruh tim jaga untuk mempertanyakan kronologisnya itu. Dia ingin tahu secara jelas apa benar adanya tindakan penolakan.

ADVERTISEMENT

"Itu yang saya cari tahu apakah bener di tolak. Lagi mau saya panggil tim jaganya juga kronologisnya seperti apa," kata Anton.

Dia juga ingin mengetahui secara pasti apakah pasien itu dipulangkan dalam kondisi darurat.

"Soalnya kalau memang bener pasien itu darurat gak mungkin juga dokter jaga pulangin, yang jelas, saya panggil semua tim jaga. Saya juga telusuri apakah pasien ini dengan susp tumor ganas atau pasien infeksi usus biasa," ujarnya.

Sebelumnya, seorang pasien dari keluarga miskin bernama Guntur Siahaan meninggal dunia. Pasien tersebut diduga ditolak berobat di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi karena tidak membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads