Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Selatan (Sumsel) Hermanto membantah kader pindah partai dan dipecat mencapai 100 orang. Dia mengklaim hanya di bawah 20 orang yang keluar dari PSI Palembang.
"Yang berhenti itu di bawah 20, keluarkan datanya, enggak ada 100 orang. Paling 5 orang yang dipecat itu," katanya ditemui di kantornya, Senin (31/7/2023).
Hermanto kembali menegaskan bahwa Toni dan pengurus lainnya dipecat dari partai bukan mengundurkan diri. Dia mengatakan bahwa pemecatan itu karena Toni terbukti meminta mahar kepada bakal calon legislatif (bacaleg) yang mendaftar ke PSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah tegaskan bahwa mereka bukan mengundurkan diri, mereka dipecat karena meminta mahar kepada bacaleg. Tanggal 10 Juni 2023 mereka dipecat, tanggal 19 Juni mereka menyatakan mengundurkan diri," ungkapnya.
Hermanto menyebut, ada beberapa kader DPD Kota Palembang yang kembali bergabung ke PSI setelah ikut-ikutan mengundurkan diri. Saat ini, sambungnya, para kader itu telah diterima kembali.
"Ada beberapa DPC (DPD) yang kembali bergabung dengan menyatakan permohonan maaf di media dan kami masukan lagi," ujarnya.
Terkait dengan mantan kadernya yang pindah ke partai lain, Hermanto mengaku tidak mempermasalahkan, karena pindah partai, katanya, merupakan hak setiap individu.
"Kalau partai lain mau menampung silakan saja. Mereka punya hak, yang jelas PSI tegas menolak kader-kadernya yang melakukan korupsi," tegasnya.
Sementara itu, mantan Ketua DPD PSI Palembang, Toni tidak mau menanggapi pernyataan Hermanto terkait ratusan mantan kader PSI yang pindah ke partai lain.
"Karena kami telah menjadi kader partai politik lain, maka saya tidak berhak mengomentari stetementnya Pak Hermanto, yang jelas kita sama-sama membuktikan dan juga berlomba-lomba untuk mengabdi ke masyarakat," ujarnya.
Namun, Toni juga mengucapkan terima kasih untuk PSI yang sampai dengan saat ini masih perhatiannya terhadap dirinya.
"Kami ucapkan terima kasih untuk PSI, Bapak Hermanto yang sampai saat ini masih perhatian dengan kami. Artinya mungkin kami masih menjadi anak kesayangan," katanya.
(nkm/nkm)