.webp)
Harapan Sunia Ariska dan Zea Abadiah agar mereka diundang ke Istana Negara ternyata langsung terwujud. Setelah masuk ke konten YouTube Sekretariat Presiden, kedua siswi SMK Negeri 4 Jambi yang menjahit baju Presiden Joko Widodo ini akan diundang ke Istana Negara untuk perayaan HUT ke-78 RI.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengungkapkan kepada wartawan bahwa para siswi SMK itu sudah diundang atas permintaan langsung dari Presiden Jokowi.
"Ya benar, yang diundang mereka yang mengukur dan menjahit baju Bapak Presiden," kata Bey Machmudin seperti dikutip oleh detikNews, Minggu (30/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, kata dia, permintaan Jokowi itu sudah disampaikan sejak sebelum video konten yang menampilkan Sunia dan Zea itu diunggah oleh tim Setpres. Jokowi terkesan pada hasil jahitan mereka sehingga ingin mengundang keduanya secara langsung.
"Sejak awal, sebelum harapan siswa SMKN 4 Jambi disampaikan di video, Bapak Presiden sudah meminta kami, Sekretariat Presiden, untuk mengundang mereka ke Istana saat perayaan HUT RI ke-78 pada 17 Agustus 2023," lanjut Bey.
Sunia dan Zea sendiri dipercaya mengukur dan menjahit kemeja putih untuk Jokowi saat kunjungannya ke Jambi pada Mei 2023 lalu. Saat itu, mereka mengaku tidak menyangka sampai tremor. Beruntung hasil jahitan mereka sesuai dengan harapan Jokowi.
"Sempat gemetaran, panas dingin. Keluarga tahu, senang katanya," kata Zea sehari setelah kunjungan Jokowi, Rabu (17/5/2023) lalu.
"Awalnya saya disuruh ngukur juga, tapi nggak berani, tremor. Akhirnya Zea lah yang ngukur," timpal Sunia.
Mereka juga muncul di konten YouTube Setpres yang diunggap pada Sabtu (29/7/2023). Di sana, Sunia dan Zea beserta dua temannya yang lain tampak senang melihat baju putih bikinan tangan mereka benar-benar dipakai orang nomor 1 di Indonesia.
"Luar biasa, dan kalau ukurannya saya lihat pas ya. Bahunya pas, kerahnya," kata sang guru saat memperlihatkan video Jokowi berkemeja putih itu kepada anak didiknya.
"Bangga sekali sudah dipakai," kata para siswi ini girang.
"Harapannya kita ke sana ya, kapan-kapan. Mudah-mudahan nggak hanya bajunya tapi orang yang jahit juga bisa ke sana, ya," imbuh sang guru bangga.
(des/trw)
