Beda dengan MUI, FKUB Bilang Begini soal Marawis Iringi Peresmian Gereja

Sumatera Selatan

Beda dengan MUI, FKUB Bilang Begini soal Marawis Iringi Peresmian Gereja

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Rabu, 26 Jul 2023 23:01 WIB
Heboh video lantunan marawis saat peresmian gereja di Muara Enim
Foto: Tangkapan layar video
Palembang -

Peresmian gereja Katolik di Muara Enim, Sumatera Selatan yang diiringi seni marawis dinilai tak ada yang salah. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel, Mal'an Abdullah menilai acara itu bukan di dalam gereja dan bukan sedang ibadah.

"Yang dilarang itu kan ibadahnya atau kita mengikuti ibadahnya, baru dilarang. Ini, kan ceremony peresmian gereja yang bukan hanya menampilkan seni marawis saja tetapi menampilkan kesenian lain juga," kata Mal'an saat dihubungi, detikSumbagsel, Rabu (26/7/2023).

Menurut Mal'an, peresmian gereja itu dibuka dengan menampilkan dan dimeriahkan oleh penampilan seni yang dilihat masyarakat, yang menghidupkan bakat - bakat seni dari masyarakat itu sendiri jadi tidak masalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peresmiannya kan di halaman, jadi saya melihat pihak gereja sudah memperhitungkan dan menghormati keyakinan umat Islam. Sehingga kegiatan digelar di luar gereja," ujarnya.

Masih dikatakan Mal'an, kegiatan itu juga digelar dan menampilkan seni marawis yang ingin memperlihatkan kehidupan antar umat beragama di wilayah tersebut tetap terjaga. Bahkan dinilai sebagai niat baik.

ADVERTISEMENT

"Itu sesuatu yang sungguh-sungguh bagi saya tentang kehidupan bertoleransi antar umat beragama. Dan bukti tidak ada salah paham dengan batas-batas agama yang sudah sangat dipahami," katanya.

Yang tidak boleh itu, lanjut Mal'an, mengikuti ibadahnya. Sebab ibadah karena itu sudah menyangkut iman konsepsi Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau di acara itu adalah kesenian sebagian dari ceremony yang melibatkan masyarakat salah satunya pertunjukan marawis.

"Bagi saya itu petunjuk bahwa seni marawis diterima sebagai bentuk kesenian di masyarakat oleh masyarakat gereja di sana. Jadi tidak perlu dipermasalahkan karena bukan mengikuti ibadah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya,peresmian gereja Katolik di Muara Enim diiringi dengan Marawis. Hal ini pun menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat.




(ras/ras)


Hide Ads