Akibat Sistem Zonasi, SMAN 7 Merangin Jambi Cuma Diisi 4 Siswa Baru

Jambi

Akibat Sistem Zonasi, SMAN 7 Merangin Jambi Cuma Diisi 4 Siswa Baru

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Jumat, 21 Jul 2023 18:02 WIB
Guru SMAN 7 Jambi mengajar 2 siswa di kelas. (Foto: Istimewa)
Foto: Guru SMAN 7 Merangin Jambi mengajar 2 siswa di kelas. (Foto: Istimewa)
Jambi -

SMA Negeri 7 Merangin, Jambi tahun ini hanya mendapat empat siswa/siswi didik baru dalam PPDB. Empat anak itu pun belajar di kelas dengan banyak bangku kosong.

"Tahun ini tentunya sangat menyedihkan bagi kami pihak sekolah dan itu hanya ada 4 siswa-siswi baru, tentunya banyak sekali bangku yang kosong di dalam lokal," kata Kepsek SMAN 7 Merangin, Risman Saragih, Jumat (21/7/2023).

Sepinya murid baru yang masuk di SMAN 7 Merangin itu memiliki banyak faktor penyebab. Namun di antaranya penyebab utamanya, disebut Kepsek, karena sistem zonasi sekolah yang berdekatan dengan SMA Negeri lain.

"Ini tentunya karena soal zonasi ya, karena dari sistem zonasi ini, siswa-siswi yang aturan dekat jaraknya dengan sekolah kami akhirnya lebih memilih sekolah lain yang memang satu kecamatan juga. Padahal kuota kami masih kurang, dan sekarang kami hanya diisi 4 orang siswa," ujar Risman.

Padahal jarak SMAN 7 Merangin dengan sekolah lain itu sekitar 2 Km serta ada pula yang jaraknya sekitar 3 Km. Namun karena kurangnya peminat, siswa yang seharusnya mendaftar di lingkup SMAN 7 malah memilih dua sekolah lain.

"Memang ada dua sekolah yang di sekitar sini pertama SMAN 1 lalu SMAN 6. Malahan sekolah kami yang juga cukup banyak warga di sekitarnya malah terjaring di dua sekolah di sana. Atau mungkin saja karena soal sistem zonasi yang diubah atau bagaimana yang jelas sekolah kami kurang ada yang mendaftarnya," terang Risman.

Memang, secara nyata Risman mengakui bahwa sekolah tempat dia duduk sebagai kepsek ini memang sangat kurang fasilitasnya. Apalagi banyak bangunan-bangunan tua di sekolah itu yang belum sama sekali di renovasi.

"Tetapi itu bukan berarti kita tidak berproses, ini sedang kita proses, mungkin saja di kepsek yang lalu anggaran-anggaran buat perbaikan sekolah dan fasilitas tidak dikejar jadi berimbas ke sekarang makin sedikit," ucap Risman.

Risman mengaku bahwa sebelum masih pendaftaran PPDB tahun ajaran baru 2023/2024 ada sebanyak 9 orang yang melakukan pendaftaran. Namun di tengah jalan siswa-siswi itu mundur.

Saat ini, untuk menghindari adanya kelas yang kosong dan terpakai, pihak sekolah berinisiatif membagikan dua lokal. Dimana lokal pertama diisi dua orang dan lokal kedua pun sama dua orang pula.

"Kalau untuk tenaga pengajar, saya yakin sekolah kami tidak sedikitpun kekurangan, ada PNS ada pula PTT. Insyallah guru sangat memadai, kalau sekarang karena siswa kurang terpaksa guru-guru kita cari ngajar tambahan di sekolah lain," ucap Risman.

Risman sebagai kepsek sudah melaporkan hal ini ke pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tentang soal sepinya murid siswa-siswi baru yang sekolah di SMAN 7 Kota Bangko.

"Tetapi sampai sekarang tidak ada juga tindak lanjut, kalau begini terus tahun depan khawatirnya sekolah ini tutup. Maka dari itu kami ingin kondisi ini bisa diketahui jika soal kurangnya siswa-siswi di sekolah ini," bebernya.




(nkm/nkm)


Hide Ads