Menengok Tradisi Nganggung, Cara Warga Bangka Menyambut 1 Muharram

Bangka Belitung

Menengok Tradisi Nganggung, Cara Warga Bangka Menyambut 1 Muharram

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 19 Jul 2023 19:50 WIB
Melihat tradisi nganggung yang digelar warga di Pulau Bangka menyambut 1 muharram
Melihat tradisi nganggung yang digelar warga di Pulau Bangka menyambut 1 Muharram (Foto: Diskominfo Babel)
Pulau Bangka -

Hari ini masyarakat Muslim di Indonesia merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H. Di Provinsi Bangka Belitung khususnya Pulau Bangka, suasana peringatan 1 Muharram semarak. Masyarakat menggelar tradisi Nganggung di masjid-masjid.

Satu di antaranya di Desa Kenanga, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka. Lokasinya ada di Masjid Al Mu'minun. Tradisi Nganggung ini sudah menjadi ritual turun temurun atau ciri khas adat Bangka Belitung.

Diketahui, Tradisi Nganggung yakni dilakukan dengan membawa makanan dari masing-masing rumah warga menuju ke satu tempat pertemuan besar, biasanya berupa Masjid, Surau, Langgar, atau Lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nganggung sering disebut juga Sepintu Sedulang Sepintu Sedulang karena setiap rumah (sepintu atau satu pintu). Alasannya karena setiap rumah membawa satu dulang atau wadah yang terbuat dari seng yang digunakan mengisi makanan dan kemudian ditutup dengan penutup dulang, yaitu Tudung Saji (penutup makanan khas Bangka).

Selain tahun baru Islam atau Muharram, biasnya acara ini digelar pada waktu-waktu tertentu di dalam Agama Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya'ban dan setelah shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

ADVERTISEMENT

Hari ini, warga Desa Kenanga, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka bertepatan dengan momen tahun baru Islam menggelar tradisi Nganggung di Masjid Al Mu'minun. Sebanyak 100 dulang yang berisikan makanan dari ketupat, daging rendang, daging semur dan lain-lain diarak dengan berjalan kaki menuju Masjid Al Mu'minun.

Makna arak-arakan dulang dalam tradisi Nganggung yakni menunjukkan gotong royongan dari masyarakat Bangka Belitung. Acara itu tampak meriah ditambah dengan diiringi parade Marching Band Gempita dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Bangka, yang menambah kemeriahan festival Muharam di Desa Kenanga.

Moment ini juga dipergunakan untuk ajang silahturahmi antar Masyarakat. Biasnya masyarakat dari luar Desa datang untuk berkunjung. Para tamu pun dijamu dengan macam-macam makanan, mirip lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu menunjukkan apresiasi yang tinggi melihat kekompakan yang ditunjukkan masyarakat Desa Kenanga dalam momentum Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam ini.

"Mari kita jaga terus kekompakan ini, bersatu dalam keberagaman," ujar Suganda Pandapotan Pasaribu usai ikut arak-arakan dulang di Desa Kenanga, Rabu (19/7/2023).

Suganda mengajak seluruh masyarakat Kenanga dan Bangka Belitung, untuk bersatu dengan melepas segala status perbedaan.

"Dimulai di hari yang baik dan suci ini, bulan Muharam 1445 H. Saling menguatkan satu sama lain, dengan tidak gontok-gontokan dan saling beradu argumen," tambahnya.

Sementara itu Bupati Bangka Mulkan dalam sambutannya berpesan agar masyarakat tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan, utamanya memasuki tahun politik.

"Jangan terpecah belah, apalagi kita sudah mulai memasuki tahun politik. Jadi, silakan berbeda pilihan sesuai hati nurani, tapi jangan terpecah belah. Mari kita bangun kerukunan umat beragama, tetap jaga kekompakan dan juga kebersamaan," sebutnya.




(mud/mud)


Hide Ads