Larangan Menikah di Bulan Suro, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Larangan Menikah di Bulan Suro, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Kristina - detikSumbagsel
Selasa, 18 Jul 2023 23:56 WIB
Arab Emirati family outdoors in park.
Foto: Getty Images/iStockphoto/aydinmutlu
Palembang -

Bulan Muharram, atau dalam masyarakat Jawa disebut bulan Suro, merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan ini pun disucikan dalam agama Islam, sehingga tak mengherankan jika ada beberapa larangan bagi umat Muslim selama bulan ini.

Dilansir detikHikmah, salah satu larangan yang kerap dipertanyakan adalah larangan untuk menikah di bulan Muharram. Bagaimana hukumnya?

Sebelum itu, mari kita pelajari mengenai bulan Muharram sebagai bulan suci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesucian Bulan Muharram dalam Al-Quran

Dalam Al-Quran, tepatnya surah At Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

ADVERTISEMENT

Artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langi dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus. Maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu) dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda mengenai kesucian empat bulan yang mulia.

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ. ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya:

"Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram (bulan mulia). Tiga berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan al-Muharram, lalu Rajab (yang selalu diagungkan) Bani Mudhar, yaitu antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim).

Berangkat dari kesucian bulan tersebut, ada beberapa larangan bagi umat Muslim selama bulan Muharram. Apakah menikah termasuk salah satunya?

Menikah di Bulan Muharram atau Bulan Suro

Dari penelusuran detikHikmah, tidak ditemukan dalil yang menyebutkan larangan menikah pada bulan Muharram, baik dari Al-Quran maupun hadits.

Larangan menikah ini lebih sering dijumpai dalam konteks masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa meyakini bahwa menikah pada bulan Suro dapat mendatangkan kesialan.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Sharia Vol 1. No. 02 Edisi Juni 2022, disebutkan bahwa masyarakat Jawa masih memegang tradisi untuk tidak menikah pada bulan Suro. Berpegang pada keyakinan turun-temurun dari nenek moyang, masyarakat Jawa umumnya khawatir hal buruk terjadi apabila mereka menikah di bulan tersebut.

Hal itu pun mendorong masyarakat Jawa untuk sebisa mungkin menghindari pernikahan atau hajatan lain selama bulan Suro atau Muharram.

Namun sekali lagi, larangan menikah di bulan Muharram atau Suro tidak ditemukan dalam Al-Quran maupun hadits. Lalu apa saja yang dilarang selama bulan Muharram sesuai dengan Al-Quran dan hadits?

Apa Saja Larangan Selama Bulan Muharram?

Allah SWT dalam QS Al-Hajj: 25 berfirman,

وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ...

Artinya:

"... dan siapa yang dimaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya Kami akan rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih."

Berdasarkan tafsir dari Imam Ibnu Katsir terhadap firman Allah SWT dalam surat At Taubah 36, dijelaskan bahwa umat Islam dilarang berbuat aniaya terhadap diri sendiri selama bulan haram. Sebab katanya, sanksi berbuat dosa dalam bulan-bulan haram ini jauh lebih berat daripada hari lainnya.

Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa firman Allah SWT tersebut dimaksudkan agar umat Islam tidak menghalalkan apa yang diharamkan Allah SWT seperti yang telah dilakukan orang-orang musyrik yang mana akan menambah kekafiran mereka.

Selain larangan menganiaya diri sendiri, larangan lainnya selama bulan Muharram adalah berperang. Suatu pendapat menyatakan bahwa haram hukumnya memulai peperangan pada bulan-bulan yang disucikan oleh Allah SWT.

Namun, hal ini juga diperdebatkan oleh ulama. Sebab, pengepungan penduduk Taif yang dilakukan Rasulullah SAW terjadi pada bulan Dzulqaidah, yang mana merupakan salah satu bulan haram.

Nah, demikian penjelasan mengenai larangan menikah dan larangan lainnya di bulan Muharram atau Suro.

Artikel ini telah tayang di detikHikmah.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads