Pipa Gas Meledak-Bakar Bocah Bisa Dibawa ke Jalur Hukum, Ini Kata Pengelola

Round Up

Pipa Gas Meledak-Bakar Bocah Bisa Dibawa ke Jalur Hukum, Ini Kata Pengelola

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Selasa, 18 Jul 2023 06:06 WIB
Pipa gas meledak, dua bocah terbakar.
Foto: Istimewa
Prabumulih -

PD Petro Prabu belum memastikan akan membawa kasus pipa gas meledak di Prabumulih ke jalur hukum atau tidak. Hal itu sebenarnya bisa dilakukan mengingat pipa yang meledak merupakan barang vital milik negara.

Direktur Utama PD Petro Prabu, Azhari mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini mengutamakan keselamatan anak-anak yang menjadi korban lebih dulu.

"Belum (sampai ke ranah hukum). Akan kita musyawarahkan dulu. Yang penting korban sudah diobati di RSUD Prabumulih," kata Azhari, Senin (17/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bahkan menambahkan bahwa Petro Prabu berinisiatif untuk membantu pengobatan para korban bersama Pemkot Prabumulih.

"Terlepas dari siapa yang salah, untuk meredam gejolak yang ada, tadi sudah saya sampaikan ke orang tua korban. Petro Prabu bertanggung jawab mengawal dan mengurus pengobatan korban sampai sembuh di RSUD Prabumulih," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dugaan Pipa Bocor Hanya Ditutup Tanah

Azhari menegaskan, pipa gas di lokasi kejadian sebenarnya sudah sesuai dengan standar. Namun, tidak menutup kemungkinan ada suatu hal yang menyebabkan pipa tersebut akhirnya bocor.

Dari informasi yang ia dapat, ledakan terjadi pada saat warga sedang gotong royong. Pada gotong royong itu, warga menggunakan alat berat atau ekskavator. Azhari menduga bahwa ekskavator ini sempat menyenggol pipa gas dan menyebabkan kebocoran.

"Kemungkinan, saat mengais tanah dengan alat berat tersebut kena pipa jargas (jaringan gas) hingga menyebabkan pipa tersebut bocor, bahkan hampir putus," jelasnya.

Kerusakan itu, lanjut dia, sebenarnya bisa langsung diperbaiki oleh petugas dari Petro Prabu. Namun, Azhari mengaku tidak mendapat laporan dari warga atau pelaksana gotong royong pada saat itu.

Bahkan sepanjang yang Azhari ketahui, kerusakan pipa itu hanya ditutup dengan tanah. Kebocoran akhirnya berakibat fatal saat ada anak-anak yang bermain korek api di sekitar pipa gas tersebut.

"Sayangnya, pihak pelaksanaan tidak melaporkan hal tersebut. Bahkan (pipa) langsung ditutup pakai tanah, hingga terjadi peristiwa (ledakan) tersebut. Kalau langsung dilaporkan, bisa langsung diperbaiki. Tapi ini setelah terjadi ledakan barulah kita menerima laporan," paparnya.

Kondisi Korban Mulai Membaik

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Menang, Asmadi menuturkan bahwa kondisi korban AA (9) dan AG (9) mulai membaik.

"Dia (AA) sudah bisa ngomong, sudah bisa duduk, sudah bisa makan. Yang satunya (AG) itu kan memang tidak dirawat (di rumah sakit) dan di rumah saja, saya juga sudah dari sana lihat dia. Dia juga tidak bisa bergerak, tapi keadaannya sudah membaik," jelas Asmadi, Senin (17/7/2023).

Dia juga menyebutkan bahwa salah satu korban merupakan anak dari polisi.

"Dia (AG) itu kan anak polisi, yang jelas kita tidak bisa bilang dia tidak kenapa-kenapa. Kakinya itu terbakar. Saat ini sudah bisa duduk, bisa makan, bisa ngomong, tapi belum bisa berjalan," imbuhnya.

Asmadi menambahkan, meski kondisi kedua anak tersebut sudah membaik, tapi belum bisa dibilang sembuh seratus persen. Mereka juga belum bisa berjalan sama sekali akibat luka bakar yang diderita.

"Namanya luka bakar kan tidak bisa serta-merta cepat sembuh kan ya, yang jelas begitulah kondisinya saat ini," paparnya.




(des/des)


Hide Ads