.webp)
Warga Sumatera Selatan dihebohkan dengan dua kejadian tak senonoh. Yakni petani di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur yang viral onani saat live streaming di Facebook dan pelatih pasukan pengibar bendera (paskibra) yang minta disodomi 13 anak didiknya di Muara Enim.
Psikolog dari Klinik Magna Penta, Anrilia Ema mengatakan bahwa apa yang dilakukan kedua pelaku tergolong parafilia atau tindakan mendapat kepuasan seksual melalui objek-objek seksual yang tidak sewajarnya (atypical).
"Misalnya, ada individu-individu yang terangsang dan terpuaskan secara seksual pada objek anak-anak (pedofilia), terpuaskan secara seksual dengan menunjukkan alat kelamin pada orang-orang lain yang tidak dikenal (ekshibisionisme) dan lain-lain. Ini merupakan perbedaan preferensi seksual," ujar Anrilia, Kamis (13/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anrilia, perilaku seksual yang berbeda seperti ini tidak langsung mengarah pada gangguan jiwa. Butuh pemeriksaan psikologis lebih lanjut untuk menentukannya.
"Jadi ada dua hal terkait ini, yakni perilaku parafilia dan gangguan parafilia. Jadi memang harus diperiksakan," ujarnya.
Terkait pelatih paskibra yang minta disodomi oleh 13 anak didik di Muara Enim, lanjut dia, perlu pemeriksaan lebih lanjut apakah pelaku benar-benar memiliki kelainan. Apalagi diketahui bahwa pelaku memiliki catatan pernah menjadi korban aksi serupa ketika masih kelas 3 SD.
"Jadi, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah perilaku kekerasan seksual ini termasuk ke dalam gangguan jiwa," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang petani di OKU Timur bernama Imam Ma'ruf (38) ditangkap setelah melakukan onani saat live streaming di Facebook. Warga yang resah akan aksi tersebut lantas melaporkan Imam ke polisi.
Usai ditangkap, Imam mengaku pada polisi bahwa ia baru satu kali melakukan aksi onani saat live streaming seperti itu. Dia juga mengaku tidak bermasalah dengan istri. Hal itu dilakukan murni karena nafsu dan ingin mencoba.
Sementara itu, pelatih paskibra di Muara Enim bernama Martin Hadi Susanto (37) juga ditangkap lantaran memaksa 13 anak didiknya di paskibra SMK untuk menyodominya. Dari hsail pemeriksaan polisi, diketahui motifnya nekat melakukan aksi cabul itu lantaran pernah juga menjadi korban saat masih kecil.
(des/des)
